Jumat 01 Feb 2013 21:21 WIB

'Teror Pembusukan PKS di Semarang Sistematis'

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Djibril Muhammad
   Presiden PKS yang baru Anis Matta (tengah) bersama Bendahara Umum PKS Mahfud Abdurrahman (kiri), dan Sekjen PKS Taufiq Ridho usai konferensi pers di Kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (1/2).(Republika/Yasin Habibi)
Presiden PKS yang baru Anis Matta (tengah) bersama Bendahara Umum PKS Mahfud Abdurrahman (kiri), dan Sekjen PKS Taufiq Ridho usai konferensi pers di Kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (1/2).(Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah, Abdul Fikri Faqih melihat ada upaya-upaya sistematis untuk 'menghancurkan' partainya. Selain vandalisme dan perusakan, juga muncul sebuah gerakan sistematis berupa pemasangan spanduk-spanduk yang menghujat dan mendiskreditkan PKS.

"Pemasangan spanduk tersebut dilakukan oleh sekelompok orang di tempat-tempat umum yang strategis," ujar Fikri dalam keterangan pers kepada wartawan, Jumat (1/2).

Beberapa di antaranya, jelas Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah ini, juga dipasang di kantor-kantor PKS. Spanduk-spanduk tersebut dicetak menggunakan MMT. "Melihat temuan-temuan ini, nampak sekali 'gerakan' yang dilakukan sejak Kamis (31/1) malam dilakukan secara sistematis," imbuhnya.  

Menyikapi hal ini, masih menurut Fikri, pihaknya meminta kepada seluruh kader untuk tetap tenang dan waspada atas upaya, yang disebutnya sebagai pembusukan ini, juga terjadi di Yogyakarta.

Para kader juga diminta tetap solid dan menyerahkan dinamika yang terjadi berkaitan dengan proses hukum terhadap mantan Presiden PKS, Luthfi Hasa Ishaq (LHI) kepada DPP PKS, meski terlihat janggal.

"PKS juga mendukung langkah-langkah pemberantasan korupsi oleh penegak hukum, termasuk oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," ungkap Fikri yang didampingi Ketua DPD PKS Kota Semarang, Agung Budi Margono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement