REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Indonesia boleh berbangga. Setelah Kopi Luwak diakui kualitasnya sebagai salah satu kopi terbaik di dunia, kini Java Preanger Coffee atau Kopi Preanger khas Jawa Barat, menjadi primadona di Eropa.
"Kopi Preanger sekarang jadi primadona di Eropa seperti halnya Kopi Luwak," ujar Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat, Dede Yusuf Macan Effendi, Jumat (1/2).
Melihat potensi yang besar dari kopi yang juga dikenal sebagai Kopi Priangan, Dede Yusuf meminta para pedagang kopi Jabar tak malu lagi menjualnya.
"Setelah saya cicipi, kopinya memang enak dan segar. Kopi ini harus didukung dan dikembangkan," kata dia.
Dede yang mencalonkan diri sebagai Gubernur Jabar pada Pemilukada Jabar 2013 ini menjelaskan Java Preanger Coffee ternyata telah lama hilang di peredaran sejak 1930-an. Namun, beberapa tahun sejumlah wilayah di Jabar mulai mengembangkan kopi ini.
Ia sempat merasakan kenikmatan Kopi Preanger tersebut saat mengunjungi Pasar Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jabar. Dede meminum Kopi Preanger di salah satu kedai yang ada di dalam pasar itu sambil berdialog dengan para pedagang.
Selain itu, Dede Yusuf juga menyempatkan membeli gula aren khas dari kawasan Rajadesa. Pada kesempatan tersebut Dede sempat berziarah ke makam leluhurnya di komplek pemakaman Egon Sastradiredja di Jatinagara.
Dede menerangkan di wilayah itu leluhurnya merupakan kuwu (kepala desa) turun temurun sejak masa Kerajaan Galuh.
Ia menuturkan, tradisi ziarah yang dilakukannya tersebut merupakan hal rutin yang telah ditanamkan sejak kakek buyutnya, bahkan sejak kecil Dede pun kerap diajak oleh ibunda tercinta Rahayu Effendi untuk berziarah ke tanah leluhur.
"Disinilah keluarga besar Yusuf Effendi bermula, kakek dan ibu saya asli dari Kawali, Ciamis lalu hijrah ke Bogor, saya dibesarkan di Bogor tapi tidak pernah meninggalkan Ciamis, makanya saya menjadi anggota DPR pada 2004 dari dapil Ciamis yang merupakan tanah karuhun," kata dia.