Jumat 01 Feb 2013 22:12 WIB

Ditunggu Dua Hari, Batavia Air Tetap Bisu

Rep: Amri Amrullah/ Red: Mansyur Faqih
  Calon penumpang maskapai Batavia Air menunggu kepastian pengembalian tiket di kantor pusat maskapai tersebut di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta, Kamis (31/1).   (Republika/Aditya Pradana Putra)
Calon penumpang maskapai Batavia Air menunggu kepastian pengembalian tiket di kantor pusat maskapai tersebut di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta, Kamis (31/1). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sudah dua hari ini beberapa orang hilir mudik, mendatangi halaman ruko di jalan Raya Gubeng 63 Surabaya. Beberapa orang dari mereka datang dan menunggu sejak pagi, dan pulang di siang hari. Mereka  menunggu bila sewaktu-waktu ruko berlantai dua itu buka oleh salah satu karyawan perusahaan.

Namun hingga hari kedua upaya mereka, ruko yang menjadi kantor cabang Batavia Air Surabaya ini tak kunjung dibuka. Bahkan karyawan Batavia Air yang telah ditunggu pun, tidak tampak batang hidungnya sejak Kamis lalu. Raut muka kekecewaan para calon penumpang ini terlihat.  

Sejak Batavia Air diputuskan pailit, Rabu (30/1), puluhan calon penumpang maskapai Batavia Air terus datang. Mereka semakin was-was ganti rugi tiket yang semakin tak jelas. Apalagi hingga saat ini, calon penumpang di Surabaya belum mendapat informasi dari maskapai terkait ganti rugi tiket mereka. 

Salah seorang calon penumpang, Agus Setiawan (38) menunjukkan kekesalannya. Ia mengaku telah berkali-kali mendatangi kantor Batavia Air dan tidak ada tanda-tanda ruko akan dibuka. 

"Ini ketiga kalinya saya kesini," tuturnya ketika ditemui Republika, Jumat (1/2). 

Ia hanya bisa pasrah, karena hingga hari kedua Batavia Air dinyatakan pailit, jawaban calon penumpang masih sama,  tidak ada konfirmasi dari pihak maskapai.

Ia pun semakin kesal setelah mengetahui dari media, kalau di Medan dan Jakarta, sebagian calon penumpang sudah mendapat uang ganti rugi. Sedangkan di Surabaya, jangankan ganti rugi, untuk berkomunikasi dengan pihak maskapai pun calon penumpang ini tidak bisa. 

Ini lantaran sejak Kamis, customer center Batavia Air sudah tidak melayani lagi.

Rencananya Agus akan pulang ke kampung halamannya di Palangkaraya bersama istri dan anaknya, Jumat siang. Namun niat itu terpaksa diurungkan dengan harapan dapat ganti rugi. Ia pun berencana kembali lagi Sabtu pagi demi Rp 4 juta, ganti rugi empat tiket penerbangannya ke Palangkaraya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement