REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kekesalan para calon penumpang Batavia Air memuncak untuk mendapatkan kejelasan ganti rugi setelah maskapai Batavia Air yang dinyatakan pailit. Norman Adi, seorang calon penumpang Batavia Air, berkomentar sambil menunjukkan emosi dan kekesalannya setelah mengunjungi kantor cabang Batavia Air yang terlihat tutup sejak pagi.
Menurut Norman, ia tidak mau peduli maskapai Batavia Air mau pailit atau tidak. Yang pasti, tegas Norman, seharusnya Batavia Air tetap berkewajiban memberikan penjelasan kepada calon penumpang yang sudah membayar tiket.
"Kalau tak ada tanggung jawab begini, memang Batavia Air layak dipailitkan," ujar Norman kepada wartawan di Surabaya, Kamis (31/1).
Meski sudah dipailitkan, Norman mewakili penumpang lainnya meminta Batavia Air tetap memberikan hak-hak konsumen yang masih terikat pembayaran. Jangan seperti ini, menutup diri dan mengecewakan calon penumpang untuk mendapatkan refund alias pengembalian uang.
Norman sendiri memegang lima print out tiket pesanan Batavia Air rute Surabaya-Medan PP untuk pemberangkatan Sabtu (2/2) mendatang.
Kekesalan terhadap Batavia Air juga dilontarkan oleh Thamrin, calon penumpang lainnya yang akan berangkat pada Jumat (8/2) pekan depan. Ia kesal karena salah satu kantor agen tiket Batavia cabang Surabaya ini tak kunjung buka hingga jelang siang hari.
“Kalau mau jujur, bukan persoalan refund atau kembali uang. Kami juga punya uanglah. Tapi, ini kan menyangkut hak konsumen, sekaligus komitmen Batavia Air," kata Thamrin.
Terhitung hari ini, Batavia Air sudah tidak beroperasi lagi di Bandara Internasional Juanda Surabaya. General Manager PT Angkasa Pura I Juanda mengatakan mulai hari ini tidak ada penerbangan Batavia Air tujuan mana pun. Begitu juga, dengan counter Batavia Air di Bandara Juanda yang sudah ditutup.
Di Bandara Juanda, setidaknya ada 12 rute penerbangan Batavia Air dari Surabaya ke beberapa daerah di Indonesia yang tidak beroperasi. Di antaranya, Jakarta, Balikpapan, Denpasar, Makassar, Banjarmasin, Ambon, Batam, Yogyakarta, Palangkaraya, Kupang, Palu, dan Lombok.