Rabu 30 Jan 2013 17:12 WIB

Wartawan Segel Kantor Dinkes Purwakarta

Rep: Ita Nina Winarsih / Red: A.Syalaby Ichsan
Jurnalisme (ilustrasi).
Foto: salon.com
Jurnalisme (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Puluhan wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik yang tergabung dalam Forum Wartawan Purwakarta menyegel Kantor Dinas Kesehatan setempat, Rabu (30/1).

Aksi tersebut dilakukan sebagai aksi protes terhadap tindakan oknum petugas kesehatan yang bekerja di Desa Pasawahan dan Puskesmas Pasawahan karena telah menghalang-halangi tugas wartawan.

Aksi dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Puluhan wartawan  menyerbu kantor Dinas Kesehatan di Jl Veteran, Purwakarta. Dalam kesempatan itu, sejumlah wartawan berorasi dan menuntut supaya Kepala Dinas Kesehatan segera menanggapi aksi demo.

Akan tetapi, sejam berlangsung Kadinkes Fadil Karsoma, tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya. Justru, yang terjadi dua petugas dari Dinkes berupaya membujuk wartawan. Bujukan tersebut ditolak, karena wartawan keukeuh ingin bertemu dengan Kadinkes.

Pejabat yang ditunggu tak kunjung datang. Kemudian, wartawan menyegel kantor Dinkes dengan menutup pintu gerbang utama. Jadi, pegawai maupun tamu yang hendak ke Dinkes tak bisa keluar ataupun masuk. 

Penyegelan tersebut, berlangsung sampai 30 menit. Selain penyegelan, wartawan juga membakar ban bekas tepat di halaman kantor instansi tersebut. Asap hitam membungbung tinggi, mengepung kantor pemerintahan itu. Membuat para pegawainya keluar ruangan dan hanya melihat kobaran api dari jauh.

Kemudian, Kadinkes pun datang dengan menggunakan kendaraan pribadinya. Kendaraan jenis Toyota Fortuner tersebut, tak bisa masuk ke halaman Dinkes, sebab gerbangnya dijaga ketat wartawan.

Kadinkes berupaya membujuk supaya pintu gerbang dibuka. Setelah dibuka, Fadil berusaha mengajak wartawan ke ruangan untuk membahas permasalahan tersebut. Ajakan Fadil, ditolak wartawan.

Sebab, tuntutan wartawan hanya ingin Kadinkes menindak tegas pegawai kesehatan yang berprofesi sebagai bidan desa dan dokter Puskesmas tersebut.

Aksi ini, sempat membuat Fadil tersulut emosi. Menurutnya, aksi itu bisa mencoreng nama baik Purwakarta. Sempat terjadi perang mulut antara Kepala Dinkes dengan para wartawan. Sehingga situasi sempat memanas.

Beruntung situasi memanas tidak berlangsung lama. Setelah Fadil menyatakan permintaan maaf secara terbuka kepada wartawan dan akan menindak tegas oknum petugas kesehatan tersebut. Sehingga, diharapkan kasus serupa tidak terulang kembali.

"Sudah menjadi komitmen jika ada petugas kami yang menghambat program pemerintah akan dipecat," ujar  Fadil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement