REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mulai Rabu (30/1) hingga Kamis (7/2) akan meninggalkan tanah air untuk melakukan rangkaian kunjungan kerja (Kunker) ke sejumlah negara, yaitu Liberia, Nigeria, Arab Saudi dan Mesir.
Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah mengemukakan, Presiden SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono akan mengawali lawatannya ke Monrovia, Liberia, guna menghadiri pertemuan 'High Level Panel (HLP) of Eminent Persons on Post-2015 Development Agenda.'
Presiden SBY merupakan salah satu ketua bersama (co-chair) HLP, dengan PM Inggris David Cameron dan Presiden Liberia Ellen Johnson-Sirleaf. HLP ini dibentuk Sekjen PBB Ban Ki-Moon untuk merumuskan suatu agenda pembangunan pasca-MDGs 2015.
"Pertemuan di Monrovia merupakan yang ketiga setelah pertemuan di New York, Amerika Serikat, pada 25 September 2012, dan di London, Inggris, pada 1 November 2012. Sementara itu, pertemuan HLP berikutnya akan dilaksanakan di Indonesia pada bulan Maret mendatang," jelas Faizasyah, Rabu (30/1).
Dalam kunjungan ke Monrovia itu, Presiden SBY dijadwalkan juga akan melangsungkan pertemuan dengan Presiden Liberia, Ellen Johnson-Sirleaf, disertai delegasi masing-masing.
"Pertemuan itu ditujukan untuk membahas peningkatan kerja sama bilateral Indonesia-Liberia di berbagai bidang, utamanya perdagangan, investasi, serta kerja sama teknis," ungkapnya.
Menurutnya, hubungan diplomatik Indonesia-Liberia secara resmi dibuka pada 1965. Namun demikian, hubungan kedua bangsa telah berlangsung lebih lama, antara lain melalui kehadiran delegasi Liberia dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung.
Karena itu, hubungan bilateral yang selama ini berjalan dengan baik kiranya dapat semakin dikembangkan melalui pertemuan bilateral antara Presiden SBY dengan Presiden Ellen Johnson-Sirleaf itu.
Dari Monrovia, menurut Teuku Faizasyah, Presiden SBY dan rombongan akan bertolak menuju Abuja, Nigeria, untuk melangsungkan kunjungan kenegaraan. Di Abuja, Presiden SBY dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Nigeria, Goodluck Ebele Jonathan.
"Pertemuan Presiden SBY dengan Presiden Nigeria antara lain akan membahas masalah perdagangan dan investasi, politik dan keamanan, serta kerja sama sosial-budaya," kata Faizasyah.
Ia menyebutkan, hubungan diplomatik Indonesia-Nigeria telah diresmikan pada 1965. Semenjak itu, hubungan kedua negara terbilang baik, utamanya di bidang perdagangan dan investasi.
Investasi Indonesia di Nigeria terbilang besar, dan banyak produk Indonesia yang digunakan secara luas di negara tersebut. Diharapkan pertemuan bisnis RI-Nigeria yang akan dilangsungkan dalam kesempatan kunjungan Presiden SBY ke Abuja akan semakin memperluas interaksi ekonomi antara kedua negara.
Menurut Faizasyah, Indonesia menilai penting posisi strategis Nigeria di Afrika Barat, terkait dengan kemajuan ekonominya dan juga peran politik yang dimainkannya di kawasan.
Nigeria merupakan negara terbesar kedua secara ekonomi di Afrika setelah Afrika Selatan, dengan GDP melebihi 414 miliar dolar AS dan jumlah penduduk mencapai 170 juta jiwa.
"Dengan demikian, kunjungan Presiden SBY ini memiliki arti penting dalam semakin mengukuhkan hubungan baik Indonesia-Afrika," ujar Faizasyah.
Dari Nigeria, Presiden SBY akan melanjutkan perjalanannya menuju Jeddah, Arab Saudi, guna melakukan pertemuan dengan kalangan bisnis Indonesia dan Arab Saudi.
Faizasyah menyebutkan, dalam pertemuan kalangan bisnis ini akan dibahas berbagai upaya meningkatkan kerja sama ekonomi di antara Indonesia dan Arab Saudi.
"Diharapkan, pertemuan ini dapat memacu pengaktifan kembali Indonesia-Saudi Business Council (ISBC). Hal ini penting guna mendorong tercapainya target perdagangan bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi, antara lain melalui trade promotion, trade mission, business matching, serta upaya mencari peluang-peluang ekonomi baru, termasuk mendorong investasi yang lebih besar ke Indonesia," bebernya.
Ia juga menambahkan, dalam kunjungan ke negara tersebut, Presdien SBY akan menyempatkan diri untuk melaksanakan ibadah umrah ke Makkah. Bagian terakhir dari rangkaian kunjungan Presiden SBY ke luar negeri kali ini adalah kunjungan kerja ke Kairo, Mesir, guna menghadiri KTT Organisasi Kerjasama Islam ke-12.
Faizasyah mengatakan, KTT OKI kali ini mengusung tema 'The Muslim World: New Challenges and Expanding Opportunities', dan akan membahas isu-isu yang menjadi perhatian bersama bagi negara-negara Muslim, seperti situasi konflik di beberapa negara Muslim, serta pengembangan kerja sama ekonomi, sosial-budaya, hingga ilmu pengetahuan dan teknologi di antara negara-negara anggota OKI.
Melalui rangkaian kunjungan ini, lanjut Teuku Faizasyah, hubungan dan kerja sama Indonesia dengan negara-negara Afrika dan Timur Tengah diharapkan dapat semakin ditingkatkan.
Selain itu, melalui peran dan kontribusi di HLP dan OKI, Indonesia juga semakin menegaskan kiprahnya di panggung internasional untuk turut mewujudkan perdamaian dan keamanan internasional, serta pembangunan global yang berkelanjutan dan berkeadilan.