Rabu 30 Jan 2013 14:49 WIB

Ramai-Ramai Kader Nasdem Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Heri Ruslan
Inisiator Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh menyampaikan orasi saat pembukaan Kongres Nasional Partai Nasdem, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (25/1).
Foto: FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/pd/13
Inisiator Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh menyampaikan orasi saat pembukaan Kongres Nasional Partai Nasdem, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Kisruh di tubuh Partai Nasional Demokrat kian meluas. Kini tiga DPD di Jawa Barat dan dua ormas penyokong partai Nasdem secara serempak mengundurkan diri dari partai maupun keormasan.

Dewan Perwakilan Daerah yang menyatakan mengundurkan diri diantaranya DPD Kota Cimahi, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan organisasi masyarakat yang menyatakan membubarkan diri yaitu Badan Advokasi Nasdem Tingkat Provinsi Jabar dan Liga Mahasiswa Nasdem wilayah Jabar.

Mantan Ketua DPD Nasdem Kota Cimahi Asep Taryana mengatakan dirinya kecewa terhadap hasil Kongres Nasional yang dilaksanakan pada (26/1) lalu. " Hasil kongres sangat mengecewakan dan tidak menghargai kerja keras yang selama ini dilakukan oleh kami," jelasnya di Ruang Tangkuban Perahu, Grand Royal Panghegar, Jl Merdeka, Bandung Rabu (30/1).

DPP Nasdem dianggap telah melanggat aturan dalam AD/ART yang dibuatnya sendiri. Kekecewaan tersebut juga dialami kader yang akan menjadi bakal calon legislatif.

"Mereka telah berdarah-darah bekerja ikhlas bahkan telah terjun ke masyarakat, tetapi dengan seenaknya saja orang-orang dari ormas merebut hak mereka," jelasnya. Asep pun dalam pernyataannya menyebutkan DPD yang dipimpinnya telah dibubarkan secara resmi.

Sementara itu mantan Ketua DPW Nasdem Jawa Barat Rustam Effendi mengatakan pihaknya akan memfasilitasi kader Nasdem yang mengundurkan diri. "Kami akan akomodasi kekecewaan baleg yang telah memberikan tenaga dan materi untuk mendapatkan kursi legislatif," ujarnya.

Rustam mengatakan dalam dua pekan ini akan memikirkan kendaraan politik mana yang akan dipilih pihaknya. Pengunduran diri mereka dari Nasdem tidak jadi masalah.

Hal itu karena saat ini partai hanya sebuah kendaraan. Sedangkan yang akan dipilih untuk memimpin adalah seorang figur bukan kendaraannya.

Namun begitu, Rustam belum memutuskan partai mana yang akan dipilih. Sedangkan untuk mendirikan partai baru sudah terlambat karena pileg akan dilaksanakan sebentar lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement