Selasa 29 Jan 2013 15:59 WIB

PAN Masih Menunggu Penjelasan Resmi BNN

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Djibril Muhammad
Wanda Hamidah, a member of local parliament, gets caught in the drug scene in Jakarta on Sunday morning. (file photo)
Foto: Antara/Paramayuda
Wanda Hamidah, a member of local parliament, gets caught in the drug scene in Jakarta on Sunday morning. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) Hakam Naja mengatakan, saat ini sikap partainya hanya menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) terhadap kadernya Wanda Hamidah. Namun PAN akan memberikan tindakan tegas jika yang bersangkutan terbukti bersalah.

Sebaliknya, ujar Hakam, kalau Wanda ternyata bersih dari narkoba tentunya PAN akan berupaya membersihkan nama baiknya menjadi seperti semula. "Makanya sikap yang paling tepat saat ini adalah menunggu prosedur yang dilakukan oleh BNN," katanya di Gedung DPR, Selasa, (29/1).

PAN, kata Hakam, menunggu bukti-bukti yang jelas dari hasil pemeriksaan terhadap Wanda. Masalah semacam ini tidak bisa diselesaikan dengan memprediksi hasil pemeriksaan. Biarkan saat ini Wanda menjalani pemeriksaannya dengan baik.

Dari kejadian yang menimpa Wanda, terang Hakam, semua pihak harus belajar lebih baik lagi dalam memilih teman untuk bergaul. Seperti pepatah mengatakan 'jika seseorang bergaul dengan penjual parfum maka ia juga akan mencium bau parfumnya begitu pula sebaliknya.'

"Alangkah baiknya mulai sekarang berteman dengan para penjual parfum," terangnya.

Ke depan, ujar Hakam, partainya akan lebih selektif lagi dalam memilih caleg-caleg. Para bakal caleg PAN akan diseleksi Komite Pemenangan Pemilu Nasional. Mereka akan dites kesehatannya secara fisik, juga kesehatan mentalnya.

Sebenarnya, kata Hakam, sejak dulu para bakal caleg sudah dites kesehatannya secara menyeluruh, termasuk tes urine untuk mengetahui apakah menggunakan narkoba atau tidak. Sekarang isu narkoba lagi mencuat makanya hal itu sering dipertanyakan. "Padahal sejak dulu kami sudah melakukan seleksi ketat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement