REPUBLIKA.CO.ID,PALU--Aktivitas belajar dan mengajar sekolah di Kota Palu, Senin, terganggu akibat bentrok antarwarga.
Sejumlah siswa SMA Negeri 6 Palu mengaku pulang lebih awal karena takut terkena imbas bentrok antarwarga di Kelurahan Duyu.
Lokasi di sekitar SMA Negeri 6 Palu sendiri sering dijadikan ajang bentrok antarwarga menggunakan berbagai senjata rakitan, panah, senapan angin dan batu. "Kami terpaksa dipulangkan guna menghindari hal yang tak diinginkan," kata seorang siswa, Amat.
Dia berharap situasi segera kondusif agar kegiatan belajar di sekolah bisa normal kembali.
Sementara itu situasi pascatawuran di Kelurahan Duyu berangsur kondusif meski sejumlah warga enggan keluar rumah karena masih terdapat kerumunan massa di sejumlah titik.
Polisi juga melakukan razia guna menyita senjata yang sering dipakai bentrok.
Dalam razia tersebut polisi menyita sejumlah senjata dari warga, bahkan terdapat seorang pelajar yang kedapatan membawa senjata rakitan.
Kapolres Palu AKBP Ahmad Ramadhan mengaku bahwa pihaknya akan menindak tegas setiap pemilik senjata rakitan yang tertangkap saat razia maupun sedang bentrok. "Kami akan langsung tetapkan tersangka pemiliknya karena bentrokan kian meresahkan masyarakat," katanya.
Bentrok tersebut juga meresahkan warga sekitar. Warga mengaku takut jika menjadi korban salah sasaran. Kapolres juga meminta kepada tokoh masyarakat setempat untuk turut menciptakan suasana aman di daerahnya.
Warga juga diminta untuk tidak mudah terhasut oleh provokator yang sengaja membuat keonaran