REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Yogyakarta pada Januari 2013 ini naik signifikan. Bahkan kasus DBD dalam kurun seminggu terakhir naik 90 persen.
Berdasarkan dara Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, jumlah kasus DBD di beberapa rumah sakit di Yogya hingga 25 Januari diketahui mencapai 25 kasus. Jumlah ini naik 90 persen dari data 23 Januari lalu.
"Dari data, kasus DBD di Kota Yogya memang yang tertinggi di DIY," terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Tuty Setyowati, Jumat (25/1).
Menurutnya, jumlah kasus DBD di Kabupaten Bantul hingga Januari ini hanya 35 kasus, di Kabupaten Sleman 26 kasus, Gunungkidul 20 kasus dan Kulonprogo nihil. Selain itu, jika dibanding dengan periode yang sama pada tahun lalu, jumlah penderita DBD di Yogyakarta juga naik signifikan. Pasalnya kasus DBD pada Januari 2012 hanya 23 kasus.
"Musim penghujan dan pergantian musim memang rawan kasus DBD. Karenanya kita sudag interuksikan seluruh warga untuk siaga DBD dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat," tambahnya.
Meski jumlah kasus DBD pada Januari ini cukup tinggi namun menurutnya, belum ada warga yang dinyatakan meninggal dunia. Oleh karena itu, , pihaknya juga belum akan menerapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
Menurut Tuty, status KLB akan diberlakukan jika ada penderita Demam Berdarah yang sudah meninggal dunia. Di samping itu, kasus Demam Berdarah tersebut juga menyebar secara serentak dalam jarak yang berdekatan. "Perlu ada PE (Penyelidikan Epidemologi) dulu untuk menerapkan KLB. Sekarang kami masih pada level waspada," ungkapnya.
Peningkatan jumlah penderita Demam Berdarah diprediksi karena tingkat kesadaran warga yang masih rendah. Terutama dalam membersihkan genangan sisa air hujan yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Supaya penyebaran tidak meluas, Dinas Kesehatan langsung melayangkan surat edaran untuk gerakan pembersihan sarang nyamuk bersama. Surat tersebut dikirimkan ke tiap puskesmas, kecamatan dan kelurahan.
Dinas mengimbau, dalam satu minggu harus ada gerakan pembersihan sarang nyamuk minimal 2 kali. Pasalnya, karena cuaca masih hujan maka penyebaran penyakit dari gigitan nyamuk bisa terus bertambah.
"Hari ini dan besok, petugas juga ada yang sudah melakukan penyemprotan atau foging. Senin (28/1) besok seluruh kepala puskesmas akan kami kumpulkan dan Selasa (29/1) petugas surveylance juga kami kumpulkan," papar Tuty.
Tuty memaparkan, pada tahun 2011 lalu tercatat 460 warga terserang DBD. Dua orang diantaranya meninggal dunia. Sedangkan pada tahun 2012 penderita Demam Berdarah turun menjadi 244 orang tanpa ada yang meninggal dunia. Sedangkan di tahun ini, Tuty juga berharap tidak ada penderita Demam Berdarah yang sampai meninggal dunia.
Dari 14 kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta, wilayah endemik dinyatakan di Kecamatan Wirobrajan dan Umbulharjo karena penderitanya cukup tinggi. Di Kecamatan Wirobrajan ada 14 kasus dan Umbulharjo 13 kasus.