Jumat 25 Jan 2013 15:47 WIB

Priyo: Waktu 100 Hari Belum Cukup Bagi Jokowi-Ahok

Priyo Budi Santoso
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Priyo Budi Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso menyatakan, pemerintahan Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta baru berusia 100 hari sehingga belum bisa dievaluasi kinerjanya.

"Waktu 100 hari belum cukup bagi gubernur dan wakil gubernur untuk merubah Jakarta yang memiliki persoalan kompleks," kata Priyo Budi Santoso, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (25/1).

Ketua DPP Partai Golkar ini mengimbau semua pihak untuk memberikan kesempatan kepada Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) untuk menjalankan tugas-tugasnya, paling tidak hingga setahun ke depan.

Priyo juga mengapresiasi cara pendekatan lapangan yang dilakukan oleh Jokowi dan Ahok dalam melakukan pendataan persoalan Jakarta di tengah masyarakat.

"Masyarakat masih menunggu kerja Jokowi dan Ahok untuk merubah kota Jakarta, karena sebelumnya masyarakat sudah mulai apatis dan beranggapan Jakarta tidak bisa berubah lagi," katanya.

Ia menambahkan, jika dalam waktu satu tahun ke depan, Jokowi dan Ahok bisa membawa perubahan pada Jakarta, baru kemudian dievaluasi.

Proyo mengimbau, agar masyarakat memberikan kesempatan kepada Jokowi dan Ahok, apakah bisa membuktikan janji-janjinya untuk membawa perubahan di Kota Jakarta. "Kita tunggu saja hingga tahun depan, apakah Jokowi-Ahok bisa membawa perubahan atau tidak," katanya.

Ketika ditanya, soal wacana pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke daerah lain, menurut Priyo, lebih baik menata ulang dan memperbaiki Jakarta daripada mewacanakan pemindahan ibukota negara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement