REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak korban banjir di Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan membutuhkan bantuan perlengkapan sekolah berupa tas, buku, alat tulis dan sepatu, karena sejumlah perlengkapan milik mereka rusak akibat banjir.
"Buku anak saya basah semua, tasnya ini pinjam dari temannya, kami belum mendapat bantuan alat sekolah sama sekali," ujar warga RT 07 RW 01 Kelurahan Pengadegan, Kokom ditempat pengungsian, Jakarta, Kamis.
Menurut Kokom, bantuan makanan yang disalurkan melalui bantuan masyarakat sudah cukup, meskipun distribusinya seringkali terlambatt, namun untuk perlengkapan sekolah, diakuinya masih belum ada.
Hal senada juga disampaikan warga RT 07 lainnya, Supratini, yang sampai saat ini anaknya, Nisa, belum masuk sekolah sejak mengungsi pada Rabu (17/1) hingga Kamis (24/1).
"Tas dan buku anak saya di taruh di atas lemari, ternyata banjirnya sampai ke atap rumah, jadi tidak terselamatkan," ujar Supratini.
Sejumlah anak-anak, yang mengungsi di posko pengungsian sebagian sudah masuk sekolah, namun sebagian belum, karena alat sekolah mereka yang rusak.
Ketua RW 01 Syarifulloh juga mengatakan bahwa anak-anak dari warganya masih membutuhkan bantuan berupa perlengkapan sekolah.
"Sebenarnya sudah ada, tapi jumlahnya masih sedikit. Jadi agar tidak terjadi kesenjangan, kami masih menunggu bantuan alat sekolah dari para donatur," kata Syarifulloh.
Banjir melanda Lokasi RW 01 Kelurahan Pengadegan sejak 1996, 2002, 2005, 2007 dan terakhir pada 2013.
Banjir setinggi lutut orang dewasa masih merendam RT 05, 06 dan 07 di RW 01 Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan, sehingga 300 orang warga tetap mengungsi.