REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak pernah memusingkan kinerjanya sebagai pemimpin Ibu Kota Indonesia selama 100 hari.
"Saya tidak pusing sama seratus hari ataupun seribu hari. Yang penting, saya terus bekerja melayani masyarakat secepat mungkin dan sebaik mungkin," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (22/1).
Jokowi juga mengaku bahwa dirinya tidak menghiraukan berbagai macam kritik dan pujian yang ditujukan kepadanya. Menurut dia, yang terus dilakukannya adalah bekerja dan berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
"Baik atau tidaknya kinerja saya, saya serahkan lagi kepada masyarakat. Silakan masyarakat yang menilai, yang penting saya terus bekerja dengan baik," ujar Jokowi.
Selama menjalankan tugasnya, Jokowi mengaku tidak pernah pusing dalam menghadapi segala permasalahan di Ibu Kota. Menurut dia, semua problem di ibu kota sama saja.
"Saya pernah menjabat sebagai wali kota selama delapan tahun. Bagi saya, permasalahan di Ibu Kota itu sama saja, hanya berbeda ukurannya," tutur Jokowi.
Dalam menghadapi berbagai macam permasalahan di Jakarta, Jokowi mengaku memiliki jurus tersendiri, yaitu langsung turun ke lapangan dan melakukan pengecekan.
"Saya sengaja datang ke kampung-kampung kumuh atau sidak ke kantor-kantor untuk melihat persoalan yang ada di lapangan, persoalan sesungguhnya yang dihadapi oleh masyarakat," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, persoalan yang ada di depan mata, sekecil apa pun, harus cepat diselesaikan. Kalau tidak, lanjut dia, masalah itu akan terus berkembang sehingga menjadi masalah besar yang akhirnya malah menjadi sulit untuk diselesaikan.
"Jadi, itulah alasan saya lebih memilih untuk turun ke lapangan dibanding bekerja di kantor. Kalau di kantor, yang ada hanya urusan-urusan administratif, sedangkan kalau di lapangan, saya bisa melihat dan mengerti persoalan yang sesungguhnya, sekaligus mengambil tindakan cepat," ungkap Jokowi.