Selasa 22 Jan 2013 18:23 WIB

Pengamat: Jokowi Pemimpin yang Berbeda

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Heri Ruslan
Jokowi meninjau tanggul yang jebol di Banjir Kanal barat
Foto: Republika/Rina Tri Handayani
Jokowi meninjau tanggul yang jebol di Banjir Kanal barat

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Jokowi dinilai menjadi sosok pemimpin yang berbeda dari sebelumnya. Hal ini diungkapkan oleh Pengamat Kebijakan Publik Universitas Indonesia (UI), Adrinof Chaniago.

"Tidak ada pemimpin yang seperti itu selama ini. Dia (Jokowi) dalam kondisi darurat bertanggung jawab dengan turun langsung ke lapangan, seperti ketika mengecek tanggul Laturharhary," kata Adrinof ketika dihubungi oleh Republika, Selasa (22/1).

Menurutnya, dalam kondisi darurat seperti bencana banjir saat ini, Jokowi mengerahkan tenaganya untuk menanggulangi bencana. Namun meskipun begitu, Adrinof menilai fungsi kepemimpinan Jokowi tetap berjalan.

Pasalnya, Jokowi dinilai tetap berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menanggulangi daerah lain yang juga terkena bencana. "Jokowi turun langsung ke lapangan untuk memberikan semangat kepada prajurit TNI yang bekerja," katanya.

Sementara itu, terkait dengan solusi kemacetan dengan rencana pembangunan enam ruas jalan tol, Adrinof berharap agar Jokowi menolaknya. Pasalnya, pembangunan enam ruas jalan tol tersebut dibangun bukan untuk kepentingan rakyat.

"Itu untuk bisnis, mereka mengambil untung dari kemacetan dengan membangun jalan tol. Jalan tol itu tidak menyelesaikan masalah," katanya.

Menurutnya, untuk menyelesaikan masalah kemacetan, pemerintah perlu melihat penyebab-penyebab kemacetan terlebih dahulu dan menyelesaikannya.

Ia menambahkan, kebijakan pembangunan bangunan vertikal untuk para pekerja juga harus diperhatikan. Pasalnya, para pekerja banyak yang tinggal jauh dari tempat mereka bekerja.

Sehingga hal ini dinilai menjadi salah satu penyebab kemacetan. Selain itu, ia menilai angkutan umum juga perlu dioptimalkan, seperti penyediaan busway.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement