REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon gubernur Jabar 2013 yang diusung oleh Koalisi Babarengan (Partai Demokrat, PAN dan Partai Gerindra) Dede Yusuf Macan Effendi menuturkan jumlah harta kekayaan saat ini yang dimilikinya diperkirakan mencapai Rp11 miliar.
"Kurang lebih seperti yang dulu. Kalau pun naik itu karena ada gaji dan tunjangan. Kisaran Hampir Rp11 miliar lah," kata Dede Yusuf Macan Effendi, usai menghadiri nonton bareng film "Tiga Sekawan Ihh Hantu" di XXI Bandung Indah Plasa, Bandung, Selasa.
Harta kekayaan Rp11 miliar yang dimilikinya tersebut, kata Dede Yusuf, terdiri dari rumah, tanah dan mobil.
"Asetnya itu tidak hanya di Bandung, di Jakarta juga ada. Kalau di Ciamis gak ada. Baru saja saya ingin beli peternakan ayam di sana (di Ciamis)," katanya.
Terkait akan dilakukan proses klarifikasi dan verifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) oleh KPK, dirinya mengaku tidak ada persiapan khusus untuk proses tersebut.
"Kalau saya diklarifikasi besok oleh KPK. tadinya mau hari ini tapi karena ada acara ini jadi undur besok. Ngak ada persiapan khusus paling verifikasi saja seperti apa benar mobil ini milik ada," katanya.
Hari ini tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan klarifikasi dan evaluasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) para pasangan calon gubernur/wakil gubernur Jabar.
Untuk calon gubernur Jabar Lex Laksamana Zaenal, KPK menerima laporan harta calon yang berpasangan dengan Dede Yusuf Macan Effendi ini sebesar Rp 7,3 miliar.
Bidang Pencegahan KPK Koordinator Jawa Barat Adliansyah Nasution mengatakan ada peningkatan sejumlah harta kekayaan dari yang sebelumnya dilaporkan Lex Laksamana Zaenal ke KPK pada November 2012 lalu.
"Kami lihat dari hasil pemeriksaan yakni ada koreksi dari harta sebelumnya yakni Rp6,2 miliar dan sekarang Rp7,3 miliar," katanya usai memeriksa berkas kekayaan Lex Laksamana Zaenal, di Bandung.
Pihaknya menuturkan perubahan harta Lex Laksamana itu adalah jumlah warisan milik ibunya yang berbentuk lahan di Setra Surya Bandung.
Ikuti Whatsapp Channel Republika