Selasa 22 Jan 2013 13:47 WIB

Wah, Dahlan Iskan Bantu Jokowi Atasi Banjir, Ada Apa?

Kendaraan bertumpuk akibat banjir Jakarta, Kamis (17/1)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kendaraan bertumpuk akibat banjir Jakarta, Kamis (17/1)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan siap ikut menanggulangi masalah banjir yang menimpa Ibukota Jakarta khususnya kawasan Pluit, Jakarta Utara dengan mengerahkan pompa dan memperbaiki pompa yang saat ini terendam air.

"Saya sudah melakukan pembicaraan dengan Jokowi (Gubernur DKI Jakarta), untuk membantu menyediakan mesin pompa air termasuk melakukan perbaikan pompa yang tidak berfungsi di lokasi itu," kata Dahlan, usai Rapat Pimpinan Kementerian BUMN, di Gedung Bank Mandiri, Jakarta, Selasa.

Tiga BUMN yang dilibatkan yaitu PT Dok Kodja Bahari (DKB), PT Pelindo dan PT Rukindo untuk mengatasi banjir Pluit yang cukup parah tersebut.

Untuk mempercepat gerak penanganan banjir tersebut, dirinya menginstruksikan DKB untuk mendatangkan pompa milik perusahaan itu, karena pompa milik waduk Pluit hanya berfungsi sebanyak dua unit dari 14 pompa yang ada.

"Bantuan pompa diprioritaskan ditempatkan pada rumah pompa nomor dua yang saat ini terdapat 4 pompa besar tapi tidak berfungsi," ujar Dahlan.

Selain mendatangkan pompa, mantan Direktur Utama PLN itu juga sepakat dengan Jokowi untuk membangun konstruksi baja agar pompa-pompa tersebut dinaikkan ke tempat yang lebih tinggi sehingga tidak tenggelam lagi karena banjir.

"Sambil ikut membantu memompa air, DKB juga membuat konstruksi baja untuk meninggikan empat pompa untuk selanjutnya diperbaiki. Kemungkinan perbaikan empat pompa itu bisa dioperasikan paling lambat empat hari," tegas Dahlan.

Selain mengerahkan dan memperbaiki pompa, Dahlan juga menginstruksikan para teknisi DKB untuk memperbaiki kapal keruk milik PT Rukindo.

"Di kapal keruk itu ada tiga pompa pompa besar yang siap dikirim ke rumah pompa untuk membantu pompa-pompa di daerah Pluit menyedot air untuk kemudian dibuang ke laut," katanya.

Terkait kondisi waduk Pluit yang saat ini dalam kondisi banjir dan meluap, Dahlan menjelaskan pihaknya belum berkomentar.

"Kita tertarik juga membangun waduk dengan melibatkan BUMN Infrastruktur, tapi kita menunggu perintah saja. Kalaupun ada perintah untuk membantu tentu juga terkait dengan konsekuensi dan prosedur keuangannya (pembiayaan)," ujar Dahlan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement