Senin 21 Jan 2013 15:49 WIB

Ini Alasan Hary Tanoe Mundur dari Nasdem

Rep: Asep Nur Zaman/ Red: Hazliansyah
Hary Tanosoedibjo
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Hary Tanosoedibjo

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Harry Tanoesoedibjo dan Surya Paloh sama-sama bersedih hati atas "perceraian" keduanya dalam Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Kesedihan ini terungkap dalam pertemuan keduanya ketika Harry Tanoe menyerahkan surat pengunduran diri kepada Ketua Dewan Pembina Nasdem, Surya Paloh, siang tadi di Jakarta.

"Pak Surya Paloh mengungkapkan rasa sedihnya, begitu juga dengan saya. Kami sama-sama sedih. Tapi, mau bagaimana lagi,'' kata Harry Tanoe, mantan ketua Dewan Pakar Nasdem, dalam jumpa pers Senin (21/1) sore, di Jakarta.

Harry Tanoe, didampingi Ahmad Rofiq yang juga mundur dari posisi sekjen DPP Nasdem, mengaku sudah berseberangan prinsip dalam semangat menjalankan visi dan misi Partai Nasdem. "Namun kami tetap berkawan,'' katanya bos MNC Group itu.

Hengkangnya Harry Tanoe dan kawan-kawan dari Partai Nasdem dipicu oleh ambisi Surya Paloh untuk menduduki posisi ketua umum. Sementara Harry, menginginkan Partai Nasdem harus dipimpin oleh kalangan genrasi muda.

"Karena masa depan bangsa ini ada di pundak genarasi muda," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement