REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Bendung Katulampa adalah Bendung yang berfungsi untuk irigasi pertanian, dan sebagai sistem peringatan, bukan bendungan. Kepala Pelaksana Harian Bendung Katulampa Andi Sudirman kembali menegaskan salah penyebutan di masyarakat.
"Banyak orang yang salah menyebutkan Bendung Katulampa dengan Bendungan. Fungsi bendung dengan bendungan jelas berbeda, Bendung Katulampa ini berfungsi untuk irigasi pertanian, dan alat pengukur ketinggian air Sungai Ciliwung," kata Andi Sudirman di Bogor, Ahad (20/1).
Andi mengatakan, Bendung Katulampa yang dibangun pada zaman penjajahan Belanda ini, fungsi utamanya adalah untuk irigasi pertanian di wilayah Bogor. Ia menjelaskan perbedaan bendung dan bendungan adalah jika bendung airnya ditambung untuk dibagikan, sedangkan bendungan air yang ditampung dipertahankan, baik saat musim kemarau maupun musim hujan.
Mengingat posisi Bendung Katulampa berada di pertengahan antara Puncak dan Kota Bogor, konstruksi itu juga menjadi alat peringatan dini mengenai ketinggian air Sungai Ciliwung agar diketahui warga di daerah hilir sungai.
"Fungsi utama selain sebagai irigasi pertanian, juga sebagai peringatan dini tentang ketinggian air untuk pintu air yang ada di hilir Sungai Ciliwung, seperti Manggarai dan Depok," kata Andi.
Ia mengatakan masih banyak sejumlah media yang salah menyebutkan status Bendung Katulampa sebagai bendungan, sehingga menimbulkan pengertian yang salah di masyarakat. Terutama terkait dibukanya pintu air Bendung Katulampa, sehingga diistilahkan Bogor mengirim air ke Jakarta.
"Air sungai memang mengalir dari Bogor ke Jakarta, tapi jangan diartikan Bogor mengirim air sehingga menyebabkan banjir," katanya. Akhir-akhir ini Bendung Katulampa ramai diberitakan terkait dengan banjir di Jakarta yang kerap dikaitkan dengan Bogor sebagai pengirim air.
Keberadaan Bendung Katulampa menjadi sangat vital, dan penting untuk mengetahui informasi mengenai ketinggian air khususnya pada saat hujan mengguyur Bogor dan kawasan Puncak.