REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Memasuki puncak musim hujan, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai Cimanuk diminta waspada banjir. Pasalnya, puluhan titik tanggul di sepanjang aliran sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu saat ini dalam kondisi kritis dan rawan jebol.
Berdasarkan peta Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Indramayu, titik tanggul kritis itu tersebar di 28 titik lokasi. Yakni mulai dari Bendung Rentang sampai Muara.
Adapun lokasi tanggul yang kondisinya kritis itu di antaranya terdapat di wilayah Kecamatan Jatibarang, Widasari, Kertasemaya, Arahan dan Sindang. Di titik-titik tersebut, kondisi tanggul berpotensi menyebabkan banjir saat frekuensi hujan tinggi.
Kondisi itu pun menyebabkan warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai tersebut menjadi khawatir. Mereka takut tanggul akan jebol secara tiba-tiba dan menyebabkan rumah mereka kebanjiran.
''Kami tidak bisa tenang jika hujan turun terus menerus dengan intensitas yang tinggi dan lama,'' ujar seorang warga Desa/Kecamatan Jatibarang, Dirman, Ahad (20/1).
Hal senada diungkapkan penjaga pintu air Bendungan Karet Bangkir, Sutisno. Dia menyatakan di wilayah kerjanya juga banyak terdapat tanggul yang kritis dan rawan jebol.
''Jika tinggi muka air sudah melebihi normal, kami harus segera menyiapkan karung pasir, plastik, bronjong serta bambu-bambu,'' tutur Sutisno.
Sutisno menyebutkan sejumlah tanggul kritis di wilayah tugasnya di antaranya sepanjang Bangkir hingga Waledan. Kritisnya tanggul di sepanjang aliran tersebut bahkan mencapai 100 meter.
Tanggul yang paling kritis itu berada di Blok Tambak Mas Bangkir sepanjang kurang lebih 100 meter. Selain itu, di Blok Gandok.