REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Provinsi Jawa Timur sebagai wilayah utama produksi kedelai nasional memperkirakan capaian target produksi kedelai Jatim tahun depan masih sangat sulit dicapai. Hal itu dikarenakan masih minimnya lahan pertanian yang dikhususkan untuk tanam kedelai.
"Lahan pertanian untuk kedelai memang selalu bersamaan dengan jagung. Pada 2012 lalu, produksi jagung meningkat. Akibatnya, produksi kedelai malah turun. Di 2013 ini, tampaknya produksi juga akan menurun," kata Kepala Dinas Pertanian Jatim, Wibowo Eko Putro, Jumat (18/1).
Pada 2011 lalu, Jatim menjadi wilayah andalan untuk mencapai swasembada kedelai nasional. Produksi kedelai Jatim 2011 sebesar 366.990 ton atau 43 persen dari total produksi kedelai nasional.
Namun, jumlah produksi kedelai 2012 terjadi penurunan sebesar 50 ribu ton. Sedangkan, produksi Jagung malah meningkat 50 ribu ton.
Hal itu, menurut dia, wajar karena petani menanam kedelai dengan lahan yang sama ketika menanam jagung. Maka apabila produktivitas jagung naik, dipastikan mereka tidak menanam kedelai. Dan, akhirnya terjadi penurunan jumlah produksi kedelai.
Walaupun pun tidak mencapai target. Jatim masih bisa mencukupi kebutuhan konsumsi kedelai provinsi sebesar 420 ribu ton. Untuk mengantisipasi hal itu, maka Dinas Pertanian Provinsi berusaha meninggikan indeks pertanaman dan menambah pengembangan lahan pertanaman kedelai.