REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta menyatakan belum dapat memastikan kapan perbaikan tanggul Banjir Kanal Barat akan selesai.
"Belum bisa dipastikan kapan tanggul ini selesai diperbaiki, tapi pak Gubernur ingin secepatnya. Kami juga ingin begitu," kata Kepala Dinas PU DKI Jakarta Ery Basworo di lokasi tanggul Banjir Kanal Barat di Latuharhari, Jakarta Pusat, Jumat.
Menurut Ery, untuk menutup tanggul yang jebol akibat banjir pada Kamis (17/1) itu dibutuhkan sebanyak 450 kubik batu berukuran sedang untuk membuat bronjong, namun Dinas PU tidak memiliki persediaan yang cukup.
Sebagai informasi, bronjong adalah kawat-kawat berongga yang dirangkai membentuk balok dan diisi dengan batu-batu berukuran sedang di dalamnya.
"Kita butuh 450 kubik batu, tapi yang kami punya tidak sebanyak itu, hanya 10 rit. Makanya kami minta bantuan dari Kementerian PU dan swasta," ujar Ery.
Ery menuturkan salah satu pihak swasta yang telah mengirimkan bantuan, yakni dari Pengelola Pantai Indah Kapuk. Ery berharap akan ada lebih banyak pihak swasta yang ikut mengirimkan bantuan.
Ery mengungkapkan hambatan yang dihadapi dalam perbaikan tanggul tersebut, antara lain debit air yang tidak surut, ditambah ketinggian air di Bendungan Katulampa terus bertambah hingga mencapai posisi Siaga II.
Tanggul Banjir Kanal Barat jebol sejak Kamis (17/1) akibat banjir yang melanda Ibu Kota.
Sudah ada dua alat berat untuk mengangkut batu-batu tersebut. Selain itu, sejumlah personel TNI AD serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ikut membantu proses perbaikan tanggul tersebut.
Selain Kepala Dinas PU DKI, di lokasi juga terlihat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Fadjar Panjaitan, Asisten Bidang Pembangunan, Wiriatmoko dan Walikota Jakarta Pusat Syaifullah.