REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Penyakit kulit mulai menyerang warga yang lingkungan tempat tinggalnya masih terendam air banjir dan rob di wilayah Kota Semarang. Korban banjir yang terkena penyakit ini adalah anak- anak yang sebelumnya justru memanfaatkan genangan air untuk bermain.
Mereka umumnya menderita gangguan kesehatan kulit, berupa gatal-gatal di beberapa bagian badannya. Selain gatal- gatal, warga juga mengaku mengalami kekurangan air bersih untuk keperluan sehari-hari.
Rochyani (27 tahun), warga Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang mengatakan, "Saat kawasan Kemijen terendam air, justru dimanfaatkan anak-anak untuk bermain dan berenang. Inilah yang membuat mereka terserang penyakit gatal,” ungkapnya, Kamis (17/1).
Iman (10 tahun), warga Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk juga mengaku sudah sejak semalam mulai merasakan gatal-gatal. Untuk sementara ia hanya mengandalkan bedak anti gatal. “Namun, gatal-gatal masih menyerang.” imbuhnya.
Terkait dengan munculnya penyakit sebagai dampak dari genangan air banjir dan rob ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) telah menerjunkan petugas kesehatan melalui Posko Kesehatan mobile.
Sementara Lembaga Amil Zakat Al Ihsan (LAZiS) Jawa Tengah juga membuka posko kesehatan di wilayah Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Manager Kesehatan LAZiS Jawa Tengah, David Laksamana menuturkan Posko ini fokus pada, pemulihan mental anak- anak yang menjadi korban banjir. “Upaya ini untuk mengurangi resiko sakit, sebagai dampak banjir pada anak- anak,” ujarnya.