REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ratusan massa yang tergabung dalam Presidium Pembentukan Provinsi Cirebon (P3C) kembali menyuarakan tuntutan pembentukan provinsi Cirebon. Kali ini, tuntutan itu disampaikan melalui aksi unjuk rasa di jalur Lingkar Lohbener, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Kamis (17/1).
Hujan yang mengguyur Kabupaten Indramayu sejak pagi hari tak menyurutkan aksi mereka. Dengan menumpang sejumlah mobil truk, massa datang dari berbagai daerah di wilayah Ciayumajakuning, yakni Kabupaten/Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan.
Sebelumnya, massa bahkan berniat memblokir jalur utama pantura tersebut. Hal itu dimaksudkan untuk menarik perhatian pemerintah pusat maupun Pemprov Jabar agar segera merealisasikan tuntutan mereka.
Namun, rencana blokir jalan itu digagalkan oleh polisi yang telah berjaga sejak awal. Massa akhirnya hanya menggelar orasi dan membagi-bagikan selebaran kepada pengguna kendaraan yang melintas.
Mereka juga membentangkan berbagai poster yang berisi desakan pembentukan provinsi Cirebon. Aksi mereka pun mendapat perhatian dari para pengguna kendaraan.
Dalam orasinya, salah seorang korlap, Nana Sudiana, mengungkapkan, wilayah Ciayumajakuning sudah layak menjadi provinsi tersendiri yang terpisah dari Provinsi Jabar. Selain memiliki kekayaan sumber daya alam, wilayah Ciayumajakuning juga dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pendirian sebuah provinsi.
''Termasuk sarana transportasi, baik darat, laut, maupun udara,'' kata Nana.
Nana menilai, pendirian provinsi Cirebon yang terpisah dari Provinsi Jabar akan dapat mempercepat pemerataan pembangunan di wilayah Ciayumajakuning di segala bidang. Tak hanya itu, pelayanan pemerintah terhadap masyarakat Ciayumajakuning juga akan lebih cepat.
''Itu karena jarak ibu kota provinsi nantinya akan lebih dekat,'' tutur Nana.
Tak hanya menyuarakan tuntutan tersebut, massa juga menagih janji Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, dan Wakil Gubernur Jabar, Dede Yusuf, yang pernah menyatakan mendukung pembentukan provinsi Cirebon. Hal itu disampaikan gubernur dan wakil gubernur saat pemilihan gubernur lima tahun silam.
''Kami mendesak Gubernur segera membuat SK persetujuan pembentukan provinsi Cirebon,'' tegas Nana.
Usai menggelar orasi, massa pun membubarkan diri dengan tertib. Aksi itupun tak sampai menimbulkan kemacetan di jalur pantura.
Salah seorang pengguna kendaraan yang menerima selebaran yang dibagi-bagikan massa, Heru, mengungkapkan, menghargai aspirasi yang disampaikan massa. Namun, dia berharap agar tuntutan tersebut tidak didasari oleh ambisi kekuasaan dari segelintir kelompok.