Kamis 17 Jan 2013 09:03 WIB

Banjir, Satu Keluarga Tewas Tersetrum Listrik

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Suasana banjir di komplek Total Persada Raya Tangerang. Ratusan warga masih terkepung air bah hingga Rabu (16/1) ini.
Foto: ist
Suasana banjir di komplek Total Persada Raya Tangerang. Ratusan warga masih terkepung air bah hingga Rabu (16/1) ini.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Banjir dan genangan air di Kota Semarang mulai meminta korban.  Rabu (16/1) malam, satu keluarga warga Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang  ditemukan tewas di rumahnya.

Mereka adalah Gabriel Agus Susanto (50) dan ketiga putra- putrinya, yakni Regina (18), Nicolas (12), serta Alexandro (10). Keempatnya diduga kuat tewas akibat tersetrum aliran listrik di rumah mereka sendiri.

Saat kejadian rumah keluarga naas di  Jalan Murtigraha B-12, Kelurahan Muktiharjo Kidul ini tengah digenangi air banjir yang sudah terjadi di lingkungan pemukiman tersebut, dalam beberapa hari terakhir.

Peristiwa memilukan ini awalnya diketahui oleh Rico Hastono (18), pacar salah seorang korban, Regina. Saat itu, saksi hendak bertamu menemui kekasihnya. Rabu sekitar pukul 20.00 WIB.

Namun meskipun telah mengetuk pintu berkali- kali, Rico tetap tidak mendapatkan respons dari dalam rumah. "Padahal saat itu lampu dalam rumah juga masih menyala," jelasnya kepada wartawan.

Saksi yang curiga kemudian menanyakan kepada beberapa tetangga sebelah rumah korban. Ketika diintip dari sela jendela bersama beberapa tetangga, saat itulah ia melihat salah seorang korban sudah tergeletak di lantai yang tergenang air setinggi mata kaki.  

Mengetahui hal tersebut, saksi bersama warga segera  melapor ke polisi. Setelah ditindaklanjuti diketahui di ruang tengah terdapat empat korban yang tak lain penghuni rumah.

Masing- masing Agus dan Nicolas tergeletak di lantai serta Regina dan Alexandro berada di kursi berdampingan. Dari hasil penyelidikan diketahui pula genangan air di lokasi penemuan mayat keempatnya juga teraliri listrik.

Diduga kuat keempatnya tewak akibat aliran listrik ini. Kapolsek Pedurungan, Kompol Yudi Artowiyono yang dikonfirmasi mengatakan dugaan sementara, para korban meninggal dunia akibat aliran listrik.

Ditengarai ini akibat konsleting (hubungan pendek arus listrik) yang berasal dari salah satu alat elektronik yang terendam air di rumah korban. "Sementara dugaannya dari aliran listrik," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement