REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Kepolisian Resor Kabupaten Bandung melakukan pemeriksaan berat badan kepada seluruh jajarannya. Pemeriksaan tersebut untuk menjaring polisi gendut di lingkungan Polres Bandung.
Polisi yang dianggap memiliki berat badan di atas normal akan mendapat pembinaan kesehatan untuk mengidealkan berat badan.
Kepala Bagian Sumberdaya Polres Bandung, Kompol Muchtar mengatakan, seluruh jajaran anggota Polres Bandung sampai ke tataran Polsek di wilayah Kabupaten Bandung menjadi sasaran pemeriksaan berat badan.
Anggota kepolisian yang kedapatan memiliki berat badan di atas normal diberikan pembinaan kesehatan. "Akan dilakukan olahraga bersama baik di masing-masing polsek maupun di polres. Olahraga bersama akan dilakukan rutin setiap hari Rabu dan Jumat," ujarnya di sela-sela pemeriksaan berat badan di Mapolres Bandung, Rabu (16/1).
Menurutnya, program tersebut dilakukan untuk mengembalikan berat badan anggota kepolisian menjadi ideal. Dengan begitu, anggota polisi bisa bekerja dengan lebih baik dan enerjik. "Kita lakukan rutin dan kontinu sampai berat badan mereka ideal. Ini agar menunjang kinerja kepolisian. Polisi harus enerjik, jadi berat badannya harus ideal," ungkapnya.
Program tersebut akan dilakukan bertahap sampai berhasil. Bahkan, Muchtar mengatakan, jika program baik di polsek maupun polres tidak berjalan maksimal, maka tim dari Polda Jawa Barat akan turun untuk memberikan pembinaan khusus bagi polisi gendut.
"Pelaksanaan program dimulai perdana hari ini dan bertahap, serta dievaluasi per bulan. Olahraga bersama di antaranya adalah lari atau jogging dan senam. Kalau belum berhasil tim dari Polda Jabar yang turun langsung," kata dia.
Dari jumlah keseluruhan anggota Polres Bandung sebanyak 1.704, anggota yang sudah diperiksa sebanyak 603 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 30 polisi mengalami obesitas, sedangkan 330 polisi kelebihan berat badan.
Sementara 200 polisi memiliki berat badan normal dan tiga polisi memiliki berat badan di bawah normal. "Paling berat ada yang mencapai 135 kilogram dengan tinggi 175 sentimeter. Sedangkan yang di bawah normal berat badannya paling kurus 48 kilogram," kata Muchtar.
Muchtar mengimbau kepada polisi yang mengalami kelebihan berat badan untuk melakukan olahraga teratur. Selain itu, pihaknya juga menyediakan sarana olahraga seperti lapangan voli. "Untuk hari ini mereka diperiksa berat badan dan tinggi badan. Kemudian olahraga lari mengelilingi Polres Bandung dengan jarak sekitar dua kilometer. Kemudian mereka senam bersama di lapangan Polres Bandung," ungkapnya.
Salah seorang polisi yang terjaring polisi gendut berpangkat Brigadir, Roni Romansya mengakui, berat badannya naik cukup tinggi ketika memasuki masa kerja di Polres Bandung. Sebelumnya pada 2004 saat magang di Polres Bandung berat badannya hanya 70 kilogram.
Namun sejak tahun 2008 hingga sekarang berat badannya meningkat drastis. "Sekarang 105 kilogram dengan tinggi 175 sentimeter. Dulu setiap hari olahraga, sekarang hanya satu minggu sekali," paparnya.
Ia bertekad mengurangi berat badannya yang mengalami kelebihan 30 kilogram. Dirinya akan melakukan olahraga rutin di luar program yang dilakukan di Polres Bandung. Bahkan untuk mengurangi berat badan secara cepat, Ia akan mengurangi makan malam.
"Bahkan kalau bisa pada malam hari saya tidak makan. Saya optimis bisa mengembalikan berat badan menjadi ideal lagi," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang ahli gizi dan kesehatan Polres Bandung, Iptu Ridwan Abdul Azis mengatakan, untuk mencapai berat badan ideal, selain olahraga, juga harus mengatur pola makan. Khususnya pada malam hari harus dikurangi porsi makan.
"Harus perbanyak makan sayuran dan buah-buahan. Jangan banyak makanan berlemak. Olahraga rutin, lari dan fitnes harus dilakukan, sehingga berat badan bisa terjaga ideal," kata dia.