Rabu 16 Jan 2013 06:08 WIB

Usai SBY, Indonesia Baiknya Dipimpin Orang Ikhlas

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Citra Listya Rini
Bendera Indonesia
Bendera Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat Garda Muda Nasional (DPP GMN) menjelaskan pemimpin Indonesia setelah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) haruslah orang yang mau berbuat dengan ikhlas. 

Kriteria tersebut dihimpunnya berdasarkan temuan - temuan yang dihimpunnya di seluruh propinsi di Indonesia. Kriteria tersebut dinilai GMN sangat kongkrit dan tidak berlebihan.

Ketua Umum DPP GMN, Kuntum Khairu Basa, menjelaskan Indonesia membutuhkan pemimpin yang ikhlas, pemimpin yang tidak perhitungan dalam hal materi. Pemimpin harus mampu mengambil inisiatif, membuat jaringan kerja dan kemudian memanfaatkannya. 

Pemimpin haruslah orang yang tsiqoh atau dapat dipercaya, bekerja dengan sungguh-sungguh, menguasai masalah dan mampu menyelesaikannya. "Harus berintegritas tinggi, bernyali, sehingga berani bertindak, jujur dan terbuka, dan siap berkorban," kata Kuntum kepada Republika di Jakarta, Rabu (16/1). 

Pemimpin menurutnya bukanlah orang yang lamban mengambil keputusan. Pemimpin bukanlah orang yang sudah menyepakati keputusan bersama. Kemudian merubah seenaknya hanya untuk kepentingan sendiri. Kecerdasan menjadi ciri khas pemimpin. 

"Cendikiawan dahulu, seperti Alfarabius, Ibnu Sina, dan al-Ghazali, sepakat, pemimpin jangan sampai bodoh, karena kebodohan hanya mengakibatkan petaka," ujar Kuntum. 

Kuntum menyatakan kriteria pemimpin seperti itu akan mampu membawa kemajuan Indonesia. Pemimpin seperti itu akan mampu membawa Indonesia semakin gagah di mata dunia, paparnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement