Selasa 15 Jan 2013 20:42 WIB

Hujan Delapan Jam di Bogor Tergolong Esktrem

Sejumlah warga menonton banjir yang melanda bantaran sungai Ciliwung di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Selasa (15/1).
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Sejumlah warga menonton banjir yang melanda bantaran sungai Ciliwung di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Selasa (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat menyatakan, hujan yang turun, Selasa (15/1), tergolong ekstrim karena lebih dari delapan jam.

"Hujan turun di Bogor lebih dari delapan jam, ini tergolong cuaca ekstrim. Karena jika hujan turun lebih dari berjam-jam, potensi terjadi bencana," kata Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yoes Sudrajat, saat ditemui di lokasi longsor Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Selasa (15/1).

Yoes mengatakan, hujan adalah anugrah, tapi untuk wilayah Bogor hujan dalam waktu lama menyebabkan musibah. Hal ini karena kondisi tanah di Bogor labil.

Selain itu juga, dampak bila di Bogor terus diguyur hujan adalah kenaikan air Sungai Ciliwung yang akan berdampak buruk bagi masyarakat hilir sungai seperti Jakarta yang akan terendam air kiriman.

Yoes menyebutkan sejumlah peristiwa bencana alam terjadi di wilayah Kabupaten Bogor akibat hujan yang mengguyur cukup lama, diantaranya longsor di tiga titik.

"Ada tiga titik longsor hari ini terjadi di Kecamatan Megamendung, longsor pertama di Kampung Legok Bagong, Desa Cipayung, ada lima bangunan rusak, dan enam orang tewas. Longsor berikutnya di Kampung Kuta, ada dua rumah, lalu di Kampung Bungur, Desa Bungur juga dua rumah, tapi tidak ada korban jiwa," kata Yoes.

Melihat potensi hujan yang masih terus turun hingga pukul 18.30 WIB, Yoes menghimbau masyarakat untuk tetap waspada. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di bataran sungai serta pinggiran tebing.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement