REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum ikutan gerah dengan kelakuan calon hakim agung, Muhammad Daming Sunusi (MDS). Dalam akun twitternya, mantan Ketua Umum HMI tersebut menegaskan sikap partainya terhadap pencalonan Daming.
''Saya sudah minta Ketua FPD untuk arahkan anggotanya di Komisi III tidak memilih calon hakim agung MDS,'' kicaunya, Selasa (15/1).
Menurutnya, Daming tak pantas untuk dipilih karena belum layak menjadi hakim agung. Ini karena dia telah mengeluarkan pernyataan yang tidak etis dan bahkan 'kurang cerdas'.
''Ada yang lebih bermutu,'' tambah dia.
Sebelumnya, Daming melontarkan pernyataan kontroversial ketika tengah menjalani proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi III DPR, Senin (14/1).
Ketika itu, anggota Komisi III dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Andi Azhar mengajukan pertanyaan serius mengenai kejahatan pemerkosaan. Azhar meminta pendapat Daming mengenai hukuman mati bagi pemerkosa.
Menjawab pertanyaan itu, Daming mengatakan, harus pikir ulang sebelum terhadap kebijakan hukuman mati terhadap pemerkosa. ''Yang diperkosa dengan yang memerkosa ini sama-sama menikmati,'' jawab dia.
Jawaban ini pun mendapat reaksi keras. Di berbagai jejaring sosial, banyak komentar yang mengecam Daming yang dianggap menyepelekan masalah pemerkosaan. Terutama, para perempuan yang menjadi korban.