REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Wakil Gubernur Banten, Rano Karno, mengaku tidak khawatir terhadap ancaman DPD PDI-P yang akan menarik dukungan terhadap pasangan Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno.
"Itu semua kembali kepada penilaian partai. Karena, saya sebagai kader PDI-P tadinya diusung partai. Kalau ingin menarik dukungan, silahkan saja," kata Rano Karno di Serang, Banten, Senin.
Rano mengakui tidak menerima atas pernyataan Ketua DPD PDIP Banten, Ribka Tjiptaning, yang menilai bahwa selama setahun kepemimpinan Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2012-2017 itu program pembangunannya tidak pro rakyat.
"Saya keberatan jika dikatakan tidak pro rakyat. Hasil reses ini kita dengerin. Hasil reses ini merupakan cikal bakal konsep-konsep pembangunan untuk rakyat," kata Rano.
Rano mempersilahkan DPD PDI-P Banten mencabut dukungan terhadap dirinya sebagai kader PDI-P yang menjadi wakil Gubernur Banten. Pernyataan akan mencabut dukungan terhadap pasangan Atut-Rano harus berdasarkan persetujuan DPP PDI-P.
"Saya punya keyakinan masalah ini juga tidak pernah dibahas di DPP PDI-P," kata Rano.