Senin 14 Jan 2013 08:12 WIB

Mina Sumitra Bangun Madrasah Aliyah untuk Anak Nelayan

Rep: Lilis Handayani/ Red: Setyanadivita Livikacansera
Sejumlah perahu nelayan bersandar di perkampungan nelayan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu (14/3). (Republika/Prayogi)
Sejumlah perahu nelayan bersandar di perkampungan nelayan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu (14/3). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Koperasi Perikanan Laut (KPL) Mina Sumitra Karang Song Kabupaten Indramayu menggagas pembangunan Madrasah Aliyah (MA) berbasis kelautan. Hal itu dimaksudkan untuk memajukan kualitas pendidikan anak nelayan.

Pembina Yayasan Mina Sumitra, Yanto Suyanto mengungkapkan, ide pembangunan madrasah itu datang dari para juragan kapal. Mereka bertekad untuk membangun generasi baru dan generasi muda yang tangguh dari kalangan anak-anak nelayan.

''MA berbasis kelautan ini dapat menciptakan generasi baru di dunia kelautan,'' kata Yanto.

Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Barat, Ono Surono menambahkan, sudah saatnya Mina Sumitra memiliki lembaga pendidikan bagi anak-anak nelayan yang handal. Hal itupun mendapat respon positif dan dukungan maksimal dari kemendag setempat.

''Madrasah Aliyah berbasis kelautan ini bisa menjadi pilot project pertama di Indonesia,'' ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua KPL Mina Sumitra itu.

Ono menjelaskan, institusi pendidikan formal itu membutuhkan dana Rp 20 miliar. Dana tersebut, diperoleh dari karya mandiri nelayan melalui pos-pos yang disisihkan dan dikelola oleh pengurus koperasi.

''Jadi dari hasil tangkapan ikan nelayan, disisihkan untuk pembangunan MA ini,'' ujar Ono.

Menurut Ono, untuk tahap awal, saat ini telah dilakukan pengurugan dan akan dibangun ruang guru serta empat ruang kelas. Sekitar 1,3 hektar lahan telah disiapkan untuk merealisasikan proyek ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement