REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Masyarakat Kabupaten Bandung meresahkan angin kencang yang melanda satu pekan terakhir ini. Selain khawatir merusak atap rumah, warga khawatir angin kencang dapat merobohkan pohon-pohon besar yang berada di pinggir jalan.
Salah seorang warga Jalan Babakan, Kecamatan Majalaya, Usup (43) mengatakan, warga harus memotong ranting dan batang pohon, karena khawatir tumbang dan menimpa kendaraan. Secara swadaya masyarakat memotong dahan dengan peralatan tradisional dan manual.
"Pohon-pohon lebih baik dipangkas dan dipotong batangnya. Angin sudah tiga hari ini kencang, takutnya patah dan menimpa kendaraan, jadinya secara swadaya dipangkas," ujarnya kepada Republika, Jumat (11/1).
Sedangkan, salah seorang pengguna Jalan Rancaekek - Majalaya, Irlan (28) mengatakan, angin kencang cukup membuat dirinya kesulitan saat mengendarai motor.
Terlebih saat melewati jalan dengan kawasan persawahan, angin terasa lebih kencang dan membuat motor goyang tertiup angin. "Takut juga kalau angin kencang, soalnya motor goyang. Khawatirnya jatuh," ungkapnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung menyebutkan, angin kencang yang melanda beberapa daerah, termasuk Kabupaten Bandung perlu diwaspadai.
Kepala BPBD Kabupaten Bandung, Marlan mengatakan, angin kencang terjadi karena adanya pembentukan badai tropis narele di Australia. Kecepatan angin saat ini hingga mencapai 36 kilometer per jam atau 19 knot.
"Padahal kalau normal hanya 12 kilometer per jam atau 8 knot. Termasuk di Kabupaten Bandung akan diterjang angin kencang," ujarnya.