REPUBLIKA.CO.ID, oleh: Reta Yudistyana (Mahasiswa, tinggal di Bandung)
Suka mengikuti kegiatan Pramuka ketika masih sekolah dulu? Kita pasti kenal dengan lambang organisasi ini, tunas kelapa muda. Secara filosofis, pohon kelapa yang menjadi dasar pemilihan lambang itu memiliki makna dapat tumbuh di mana saja dan memiliki kegunaan pada setiap bagiannya.
Salah satu bagian dari pohon kelapa yang bermanfaat adalah sabutnya. Meski sering dianggap limbah, bagian yang satu ini ternyata bisa diolah menjadi barang yang memiliki nilai guna lebih. Pemanfaatan sabut kelapa ini misalnya diolah menjadi cocofiber (bahan untuk kerajinan sabut kelapa) dan cocopeat (media tanam dan pupuk). Di tangan Khairul Rizki, mahasiswa Universitas Syiah Kuala Aceh, sabut kelapa bahkan bisa ‘disulap’ menjadi kompor. Berkat temuannya itu, Rizki berhasil meraih juara kedua kategori Science Project dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina 2012.
Seperti sifat pohon kelapa yang memiliki banyak kegunaan, Pertamina sebagai perusahaan migas nasional pun berupaya memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar. Salah satu wujudnya adalah dengan menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina, sebuah kompetisi dalam bidang sains yang memiliki potensi dan kontribusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
OSN Pertamina pertama kali diselenggarakan pada 2008. Melalui program ini, mahasiswa di Indonesia bisa lebih mengembangkan bakatnya terutama dalam bidang Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. Adapun pada penyelenggaraan tahun 2012, OSN Pertamina memiliki dua kategori yaitu Theory dan Science Project untuk setiap bidang yang dilombakan dengan ruang lingkup meliputi business information, share information, dan share education. Dengan mengambil tema “Mencetak Generasi Sobat Bumi Berprestasi”, penyelenggaraan OSN Pertamina tahun ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur dan sarana pengembangan kualitas kemampuan akademik generasi muda di bidang sains sekaligus mendorong mereka untuk tertarik mengembangkan ilmu sains.
Selain mendapatkan hadiah dengan total Rp 2,8 milyar, para pemenang OSN Pertamina tahun ini akan memiliki privilege untuk dapat berkarier di Pertamina. Pemberian prioritas ini merupakan cara lanjutan dalam mengembangkan pendidikan sains karena perusahaan migas ini melihat banyak juara olimpiade yang tidak dapat bekerja sesuai bidangnya. Padahal bila mereka diberi pekerjaan yang tepat dan sesuai bidangnya, peluang untuk semakin mengembangkan diri dan perusahaan akan semakin besar. Dengan demikian, kemajuan negara pun sedikit demi sedikit bisa tercapai.
Belum sempat atau berhasil memenangkan OSN Pertamina tahun ini? Tunggu kehadirannya tahun depan sambil tetap mempersiapkan diri memberikan yang terbaik, untuk Pertamina dan terutama bangsa Indonesia.