Kamis 10 Jan 2013 13:52 WIB

BNPB: 52 Daerah di Indonesia Dikepung Bencana

Rep: Fenny Melisa/ Red: Heri Ruslan
  Sejumlah warga memarkir sepeda motor di Km 59 jalan tol Jakarta - Merak, Cikande, Serang, Banten, Kamis (10/1).   (Antara/Asep Fathulrahman)
Sejumlah warga memarkir sepeda motor di Km 59 jalan tol Jakarta - Merak, Cikande, Serang, Banten, Kamis (10/1). (Antara/Asep Fathulrahman)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana alam seperti banjir, longsor dan Puting Beliung mengepung 52 wilayah di Indonesia.

Dalam kurun waktu lima hari terakhir sejak Sabtu (6/1) hingga Rabu (9/1) terdapat 52 kabupaten/kota di Indonesia yang terjadi banjir, longsor dan puting beliung.

"Data sementara mencatat, dari 52 kejadian tercatat 14 orang meninggal, 6 orang hilang, 8 luka-luka, 920 rumah rusak, dan ribuan rumah terendam banjir," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nuho Kamis (10/1).

Sutopo mengatakan banjir dominan terjadi di 25 kabupaten/kota, sedangkan longsor di 15 dan puting beliung di 12 kabupaten/kota. "Kejadian ini akan terus bertambah mengingat musim hujan masih berlangsung hingga akhir Maret 2013," jelas Sutopo.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Januari adalah puncak kejadian bencana hidrometeorologi. Sutopo mengungkapkan banyaknya kejadian bencana dalam empat hari terakhir dipengaruhi oleh tumbuhnya siklon tropis Narelle di selatan Nusa Tenggara Barat sejak Jumat malam (8/1) hingga saat ini.

"BMKG menginformasikan bahwa siklon Narelle masih menguat bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Kondisi demikian menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpeluang terjadi di di Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan bagian Tengah dan Selatan. Sedangkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di Sumatera bagian selatan, Kalimantan bagian selatan Jawa," tutur Sutopo.

Sutopo mengatakan gelombang dengan ketinggian lebih dari 4 meter berpeluang terjadi di Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sumbawa, Perairan Kep. Selayar, Laut Flores bagian tengah dan timur, Perairan Flores,  Alor, Perairan selatan Sulawesi Selatan, Perairan selatan Bali, NTB, Perairan selatan P. Sumba, Laut Sawu, Perairan Kupang Pulau Rote, Samudera Hindia selatan NTB dan NTT.

"Untuk mengatasi banjir, longsor dan puting beliung tersebut BNPB terus melakukan langkah-langkah penanggulangan bencana. Rencana kontinjensi yang telah disusun diaktifkan menjadi rencana operasi pada daerah-daerah bencana dengan menyesuaikan dinamika di lapangan," ujar Sutopo.

Sutopo mengungkapkan sejak akhir Desember 2012 hingga sekarang BNPB telah memberikan dana siap pakai Rp 70,76 milyar ke 15 BPBD Provinsi dan 21 BPBD Kabupaten/Kota yang terjadi bencana. Hal tersebut dikarenakan anggaran di Pemda sebagian besar terbatas untuk penanganan bencana. "Terlebih lagi di bulan Januari seperti saat ini APBN/APBD belum cair sehingga menyebabkan kendala untuk kecepatan merespon bencana. Untuk itulah dana siap pakai yang ada di BNPB didistribusikan ke BPBD untuk operasional penanganan darurat," ujar Sutopo.

Selain itu, bantuan logistik dan peralatan, berupa makanan siap saji, tenda, selimut, perahu karet dan sebagainya diberikan untuk penanganan darurat bencana. "Tim Reaksi Cepat BNPB hadir di lokasi bencana untuk memberikan pendampingan kepada BPBD, baik pendampingan manajerial, logistik, peralatan, pendanaan, dan administrasi," kata Sutopo.

 

Masyarakat dihimbau untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan mengingat potensi banjir, longsor, banjir bandang, dan puting beliung masih berpotensi tinggi saat Januari ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement