REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN, Dahlan Iskan memilih diam, di tengah desakan sejumlah anggota DPR yang memintanya mundur.
Sejumlah politisi Senayan meminta Presiden SBY menegur Dahlan, karena dinilai terlalu sibuk melakukan pencitraan daripada menjalankan tugas sebagai menteri.
"Silakan, silakan saja," tutur Dahlan kepada wartawan sebelum mengikuti rapat koordinasi terkait pembangunan pembangkit tenaga listrik di Batang, Jawa Tengah dan perkembangan program mobil listrik di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (4/1).
Dahlan enggan menanggapi lebih jauh saran politisi FPPP, Ahmad Yani agar ia meletakkan jabatan sebagai Menteri BUMN.
"Saya tidak mencari kursi (jabatan)," tegas mantan Direktur Utama PLN ini.