Selasa 08 Jan 2013 09:46 WIB

Puting Beliung Terjang Pinrang, Satu Orang Meninggal

Rep: Fenny Melisa/ Red: Yudha Manggala P Putra
Angin Puting Beliung (ilustrasi)
Foto: AP
Angin Puting Beliung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana puting beliung kembali menerjang 11 kecamatan di  Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan Senin (7/1) pukul 21.00 WITA. Akibatnya satu orang meninggal, satu orang luka ringan, dan 697 rumah rusak. 

Korban meninggal bernama Suryani (40 tahun) warga Kecamatan Tempa Kabupaten Pinrang akibat tertimpa pohon tumbang. 

Sementara itu, kerusakan rumah tersebar di berbagai kecamatan diantaranya Kecamatan Wakasawito 66 rumah, Kecamatan Materobulu 50 rumah, Kecamatan Tiroang 135 rumah, Kecamatan Tempa 131 rumah, Kecamatan Matero Sempa 101 rumah, Kecamatan Panua 47 rumah, Kecamatan Ranriskan 83 rumah, Kecamatan Patapanua 41 rumah, Kecamatan Lembang 25 rumah, Kecamatan Paletea 16 rumah, dan Kecamatan Tupa 2 rumah.

BPBD Kabupaten Pinrang telah berada di lokasi untuk melakukan penanganan darurat berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sulsel, SKPD terkait, TNI, Polri dan warga setempat untuk membersihkan material akibat puting beliung. 

"Warga mengungsi ke rumah kerabat dekat. Warga yg meninggal sudah diserahkan ke rumah duka oleh BPBD Kabupaten Pinrang. Pendataan masih dilakukan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho Selasa (8/1).

Sebelumnya, bencana puting beliung telah beberapa kali terjadi di Kabupaten Pinrang. Pada (1/2/2012) puting beliung menyebabkan 133 rumah rusak. Disusul kemudian kejadian pada bulan Maret 2012, Oktober 2012, dan Desember 2012 banyak rumah rusak akibat puting beliung.

"Saat ini puting beliung menjadi jenis bencana yang paling banyak terjadi di Indonesia. Selama tahun 2012 data sementara terdapat 259 kejadian puting beliung atau 36 persen dari total 729 kejadian bencana yang ada di Indonesia. Dampak yang ditimbulkan pun cukup besar. Tercatat 36 orang meninggal, 27.254 orang mengungsi, 3.885 rumah rusak berat, 1.968 rumah rusak sedang, dan 12.737 rumah rusak ringan," jelas Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement