Ahad 06 Jan 2013 14:55 WIB

Ini Terobosan Kemendikbud: Bioling

Rep: Fenny Melisa/ Red: Dewi Mardiani
Suasana dalam sebuah gedung bioskop/ilustrasi
Foto: ant
Suasana dalam sebuah gedung bioskop/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Film sebagai karya seni budaya memiliki peran strategis untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa. Film pun sebagai media komunikasi massa dapat dimanfaatkan sebagai sarana pencerdasan, pengembangan potensi, pembinaan, sarana promosi, dan pembangunan karakter bangsa.

"Film sebagai media pembangunan karakter bangsa harus menjadi prioritas dan perlu didukung dengan program terobosan," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Kacung Marijan Jumat (28/1).

Salah satu program terobosan yang diluncurkan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud untuk memperkuat karakter bangsa melalui film, yaitu dengan meluncurkan Bioskop Keliling (Bioling) atau mobil sinema. Peluncuran Bioling dilakukan di halaman kantor Kemendikbud Senayan Jakarta, Jumat (28/12) lalu.

Bioling adalah mobil yang dilengkapi dengan proyektor film seluloid dimana penggunaan film seluloid ini memiliki beberapa kelebihan. "Lebih tahan goncangan dan tahan air hujan dibandingkan proyektor digital," kata Kacung.

Terdapat empat alasan mengapa Kemendikbud mengeluarkan Bioling yang satu unitnya seharga Rp 900 juta tersebut. Pertama, tidak semua anak-anak didik maupun masyarakat Indonesia dapat menikmati film apalagi film yang sudah terseleksi baik dari sisi nilai maupun sinematografi.

Kedua, seiring dengan bergabungnya Ditjen Kebudayaan ke dalam Kementerian Pendidikan Nasional, maka pengembangan perfilman di Indonesia menjadi tugas Kemendikbud. "Terutama untuk mengembangkan film-film bernilai pendidikan yang sulit untuk masuk ke jaringan komersial," jelas Mendikbud Mohammad Nuh.

Ketiga, Bioling yang rencananya akan ditambah menjadi 45 unit pada tahun 2013 tersebut akan diintegrasikan dengan TV Edukasi yang telah dimiliki Kemendikbud. "TV Edukasi yang selama ini jangkauannya masih terbatas, dapat ditingkatkan dengan adanya Bioling tersebut. Karena Bioling juga akan menyiarkan tayangan TV Edukasi," kata Nuh.

Yang keempat, Bioling sebagai sarana untuk mengomunikasikan kebijakan pendidikan dan kebudayaan kepada masyarakat.

Tahun 2012 lalu sebanyak 20 Bioling didistribusikan ke daerah-daerah yang memiliki akses ke bioskop relatif sulit. Rencananya tahun 2013 ini jumlah Bioling akan ditambah menjadi 40 atau 45 unit. 

Satu unit Bioling menggunakan genset berdaya 10.000 MW. Sejumlah film yang ditayangkan dengan Bioling, di antaranya Petualangan Sherina, Sang Pencerah, Garuda di Dadaku, dan Catatan Akhir Sekolah. "Kami sedang melakukan negoisasi dengan produser mengenai hak cipta film yang digunakan," jelas Kacung.

Rencananya Bioling akan ditempatkan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Hal ini menurut Kacung agar film sebagai instrumen untuk pembangunan jati diri dan karakter bangsa dapat diakses secara luas oleh masyarakat.

"Permasalahan dan kendala yang membatasi masyarakat terhadap pertunjukan film perlu diupayakan jalan keluarnya agar fungsi film sebagai pengembangan karakter bangsa dapat tercapai," kata Kacung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement