REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia berupaya mempertajam peran di dunia internasional. Caranya dengan mengintensifkan penegakan nilai-nilai HAM dan demokratisasi di negara Timur Tengah pada tahun ini.
"Indonesia telah melibatkan diri dalam sejumlah organisasi bilateral dan internasional. Keterlibatan itu akan menjadi langkah strategis RI untuk memberikan dukungan terhadap penegakan HAM dan demokrasi dunia," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (4/1).
Salah satu contohnya dengan mendukung penegakan HAM dan memperjuangkan hak-hak negara Palestina dan Muslim Rohingya di Myanmar.
Selain itu, ujar Marty, Indonesia juga secara terus menerus akan menyiapkan militernya jika PBB memerlukan sumbangsih Indonesia. Misalnya, keperluan pengiriman tentara perdamaian ke Lebanon dan Suriah.
Marty juga menyampaikan akan terus memperkuat pengaruh Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Termasuk memprioritaskan agenda dan demokrasi di kawasan ASEAN bersama negara Asia Tenggara lainnya.
Dalam waktu dekat Delegasi Indonesia juga akan berkunjung ke wilayah Rakhine atas undangan pemerintahan Myanmar. Pada kesempatan itu RI berusaha berdiskusi mengenai penanganan yang lebih baik bagi Muslim Rohingya.
"Perkembangan di Myanmar adalah contoh konkrit. Tentunya demokratisasi dan penegakan HAM bukan tanpa tantangan. Apabila terdapat tantangan, ASEAN sebagai keluarga besar akan bahu membahu memberikan dorongan menjalankan demokrasi," kata Marty.
Menyoal masalah peran Indonesia dalam demokratisasi di berbagai daerah, seperti kawasan Timur Tengah, Marty mengatakan akan ada keterbukaan RI dalam membantu negara seperti Suriah, Mesir, Libya dan negara lainnya.