REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD memuji BJ Habibie sebagai ilmuwan terbaik Indonesia. “Karena Habibie adalah sosok ilmuwan yang memadukan agama dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek),” kata Mahfud saat khutbah Jumat di gedung MK, Jumat (4/1).
Menurut Mahfud, menteri riset dan teknologi (menristek) era pemerintahan Soeharto itu selalu mengaitkan agama dengan iptek. Tidak seperti ilmuwan sekuler yang memisahkan agama berbeda dengan iptek, maka Habibie sukses mematahkan teori itu.
Alhasil ketika sukses menciptakan teknologi pesawat terbang, kata Mahfud, Habibie tidak memisahkan keberhasilan itu sebagai kesuksesan penguasaan iptek semata. “Ini juga anugerah Allah SWT. Habibie sukses membuktikan hal itu,” katanya.
Mahfud melanjutkan, Habibie sukses menjadi teladan bagi ilmuwan lainnya. Sehingga saat muncul ilmuwan Muslim Indonesia, itu tidak lain lantaran terinspirasi presiden ketiga Republik Indonesia itu. “Habibie yang pertama memulainya. Beliau juga selalu puasa Senin dan Kamis. Jadi tidak benar agama dan iptek itu harus dipisahkan,” ujar Mahfud.
Mahfud mempertanyakan, mengapa kondisi Indonesia sekarang ini tidak lebih baik daripada era dulu. Dulu tingkat kerusakan tidak separah sekarang, meski lulusan doktor dan prosefor sangat sedikit. Era 60-an dan 70-an lulusan SMA sudah dianggap berpendidikan tinggi. Tingkat keculasan mereka yang berpendidikan tidak seburuk sekarang.
Ini menandakan kalau ilmu dipisahkan dengan pendidikan agama malah membuat tingkat kerusakan semakin parah. “Padahal ajaran agama melarang umatnya membuat beragam kerusakan, termasuk lingkungan,” kata Mahfud.