REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Humas Search and Rescue (SAR) Sulawesi Selatan Hamsidar mengatakan, sebanyak sembilan mahasiswa yang mendaki Gunung Bawakaraeng telah ditemukan dalam kondisi selamat.
"Kesembilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi itu, melakukan pendakian untuk momentum pergantian tahun, namun akibat cuaca ekstrem akhirnya menghilang (terpisah) dari rombongannya," kata Hamsidar di Makassar, Rabu (2/1).
Ia mengatakan, dari sembilan mahasiswa tersebut terdapat tiga orang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dan seorang alumni UGM, sedang sisanya dari Universitas Hasanuddin, Makassar dan perguruan tinggi lainnya di Makassar dengan total 15 orang mahasiswa.
Menurut dia, tim pencarian dan pertolongan (SAR) bersama masyarakat setempat menemukan kesembilan mahasiswa itu di antara pos lima dan pos enam Gunung Bawakaraeng.
"Mahasiswa yang ditemukan dalam kondisi lemas itu akhirnya dibawa ke desa terdekat di Desa Lembanna, Kabupaten Gowa, Sulsel," katanya.
Dia mengatakan, kelompok pendaki itu semula melintas dari Gunung Lompo Battang ke Gunung Bawakaraeng. Namun karena pengaruh cuaca ekstrem, hujan badai dan kabut, akhirnya kehilangan arah.
Kasus hilangnya pendaki di Gunung Bawakaraeng yang berada di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulsel bukan yang pertama kalinya.
Kasus serupa kerap terjadi bahkan menelan korban jika kondisi alam kurang bersahabat. Apalagi medan di posko bagian atas Gunung Bawakaraeng dikenal cukup sulit, sehingga pendaki pemula perlu dikawal oleh anggota SAR atau pemuka adat setempat.