REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sejumlah jenis layanan alat kontrasepsi dalam program Keluarga Berencana (KB) di Kota Malang, Jawa Timur, belakangan ini sepi peminat sehingga tidak mencapai target yang ditetapkan.
Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) Kota Malang Budi Herwanto, Rabu, mengakui, ada beberapa jenis KB yang tidak diminati oleh akseptor, baik laki-laki maupun perempuan, seperti susuk (implan), pil serta kondom.
"Ada beberapa jenis KB yang melebihi target dan ada yang masih jauh dari target yang ditetapkan karena berbagai pertimbangan dan alasan dari akseptor," kata Budi di Malang, Rabu (2/1).
Sejumlah jenis program KB yang tidak mencapai target itu adalah implan yang hanya terealisasi sebanyak 1.013 dari target 2.055, pil hanya terealisasi 1.246 dari target sebanyak 4.293, kondom hanya 292 dari target 788 serta metode operasi pria atau vasektomi yang terealisasi 42 dari target 45 orang.
Sementara jenis KB yang melebihi target adalah IUD (spiral), dari target 3.534 terealisasi 3.994, metode operasi wanita atau tubektomi terealisasi sebanyak 1.004 dari target 590 jiwa serta suntik terealisasi 8.376 orang dari target 6.785 orang.
Lebih lanjut Budi mengatakan, ke depan pihaknya akan lebih intensif memberdayakan ibu-ibu PKK untuk membujuk suaminya agar ikut KB dengan metode vasektomi (MOP), sehingga tidak hanya perempuan saja yang ber-KB, tapi juga laki-laki.
"Kami juga akan lebih gencar lagi untuk melakukan sosialisasi terkait KB ini ke instansi-instansi, termasuk di kesatuan TNI dan Polri, disamping memaksimalkan mobil KB keliling di seluruh wilayah kelurahan untuk jemput bola," ujarnya.
Mobil KB keliling itu adalah Mobil Unit Pelayanan (Muyan) yang bisa melayani masyarakat yang ingin ber-KB dengan mudah. Warga yang ingin ber-KB jenis apapun, seperti implan, IUD (spiral), suntik, vasektomi, tubektomi tidak perlu lagi susah-susah datang ke rumah sakit atau klinik.