Jumat 28 Dec 2012 04:45 WIB

Ini Dalih Pihak Sinetron Syuting di ICU Harapan Kita

Rep: c63/ Red: Abdullah Sammy
Love In Paris
Foto: Wikipedia
Love In Paris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara sinetron Love in Paris, Femmy Sagita, mengakui ditawari syuting di ruang perawatan intensif oleh pihak rumah sakit. Menurut dia, syuting sebelumnya dilakukan di ruangan berbeda dengan menggunakan peralatan ruang Intesive Care Unit (ICU).

"Sebenarnya kami sudah menempati ruang (lain) di rumah sakit dan meminjam beberapa alat rumah sakit. Kemudian pihak rumah sakit menawarkan untuk memakai tempat ICU yang sebenarnya. Kita pun pindah," ujar Femmy yang dihubungi wartawan via telpon, Kamis (27/12).

Saat kejadian, Femmy sedang tidak di lokasi syuting. Namun ia tetap berkoordinasi dengan tim syuting sinetron Love in Paris itu. Femmy menampik penyebab meninggalnya pasien karena ruang ICU digunakan untuk syuting.

Femmy berdalih, Ayu baru datang ke lokasi seusai syuting. Bahkan, kata dia, para kru yang masih berada di lokasi turut membantu membawa masuk pasien. Sejak awal syuting pun Femmy telah memberitahu pihak rumah sakit, jika ada pasien yang akan menggunakan ruangan mereka akan mengalah.

Femmy menyatakan ia mewakili seluruh kru sinetron Love in Paris mengaku kaget mendengar berita meninggalnya Ayu. Ia pun menyatakan ungkapan duka yang mendalam bagi seluruh keluarga yang ditinggalkan.

Sementara Komisi Nasional Perlindungan Anak akan menyelidiki kasus meninggalnya ayu Tria Desiani (9 tahun). Menurut Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita maupun rumah produksi sinetron sudah kelewatan karena menggunakan fasilitas perawatan intensif.

"Kami akan menelusuri kejadian ini agar peristiwa seperti ini tidak terulang," kata dia kepada Republika Kamis (27/12) sore. Seharusnya, kata Arist, rumah sakit menjadi tempat yang steril dan aman untuk seorang pasien. Apalagi ruang perawatan intensif, seharusnya tempat itu tidak boleh dijadikan tempat hiburan. Karena persoalan medis itu menyangkut dengan nyawa orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement