REPUBLIKA.CO.ID, Negara-negara di benua Afrika yang memiliki kapasitas bandwidth besar diprediksi akan menjadi sarang para pelaku kejahatan dunia maya atau internet (cyber) dalam menjalankan aksinya.
"Afrika menjadi tempat yang aman bagi para pelaku kejahatan dunia maya," kata Business Manager Trend Micro, Aulia Fajar Huriadi dalam Diskusi Kupas Tuntas Kejahatan Cyber dan Trend Online Shopping di Jakarta, Kamis (27/12).
Dia mengatakan, November 2012 lalu pihaknya mendapat informasi bahwa Afrika memiliki kapasitas bandwidth yang mencapai lebih dari 4.000 gigabits per detik yang diduga akan mengundang banyak pelaku kriminal dunia maya.
"Para cybercriminal itu selalu berusaha mendapatkan akses kecepatan internet yang paling cepat," ujar Aulia.
Dia menambahkan, beberapa pelaku tidak secara fisik berada di Afrika, namun mereka menempatkan infrastruktur serangan mereka di benua tersebut.
Aulia mengatakan upaya untuk memerangi kejahatan jaringan secara global membutuhkan waktu dua tahun atau lebih untuk bisa sempurna. Undang-undang IT di negara manapun butuh setidaknya dua tahun dari sekarang untuk bisa diimplementasikan, katanya.
Saat ini perkembangan perangkat perusak (malware) semakin beragam dan rumit. Serangan bisa menjadi sangat destruktif jika sudah terkait dengan motif politik tertentu.
Trend Micro menyarankan untuk melakukan berbagai tindakan pencegahan untuk melindungi perangkat dari kemungkinan serangan, diantaranya selalu melakukan pembaruan sistem, memasang program untuk melindungi komputer dan perangkat lainnya, serta menjaga keamanan password.