Kamis 27 Dec 2012 22:10 WIB

Tingkat Partisipasi Pemilih Rendah, Ini Jawaban KPU Bekasi

Pilkada langsung (ilustrasi).
Pilkada langsung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Kota Bekasi, Jawa Barat, terhitung rendah. Hal itu terlihat dari rekapitulasi suara yang dilakukan KPU pada Rabu (26/12) malam.

Komisi Pemilihan Umum Kota Bekasi, Jawa Barat, mensinyalir rendahnya tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Kota Bekasi salah satunya akibat undangan yang tidak terdistribusi secara maksimal.

"Kami mendengar banyak undangan pemilih yang tidak sampai ke pemiliknya di lapangan. Hal itu menjadi catatan kita di KPU terkait minimnya tingkat partisipasi," ujar Ketua KPU Kota Bekasi Hendy Irawan di Bekasi, Kamis.

KPU mencatat, hanya 49,3 persen atau 797.718 orang yang datang ke TPS dari 1.618.328 pemilik hak pilih yang terdata dalam DPT.

Menurut dia, pihaknya sempat menyiasati persoalan itu dengan cara menerbitkan surat edaran bahwa warga yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) tapi tidak tercantum dalam DPT, bisa memperlihatkan KTP pada petugas di TPS sehingga tetap dapat mempergunakan hak pilihnya.

Demikian pula dengan warga yang terdaftar dalam DPT tapi tidak mendapatkan undangan untuk datang ke TPS. "Kami ingin mengakomodir hak mereka. Edaran mengenai hal ini kami terbitkan sehari sebelum pencoblosan," kata Hendy.

Hendy menepis tudingan bahwa upaya sosialisasi yang dilakukan KPU kurang. Menurut dia, berbagai cara dan upaya terbaik telah dilakukan pihaknya agar tingkat partisipasi pemilih tinggi.

"Kami melakukan sosialisasi pilkada ini hampir ke seluruh lapisan. Mulai dari penyebaran spanduk, kerja sama media massa, dan sebagainya," katanya.

Namun demikian, pihaknya tetap akan melaksanakan rapat pleno penetapan pemenang pilkada yang diagendakan berlangsung tanggal 2-9 Januari 2013.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement