REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen Bidang Hukum dan HAM DPP Partai Golkar, Ricky Rachmadi, meminta perbedaan pendapat antara Akbar Tandjung dengan Aburizal Bakrie tentang calon presiden jangan sampai merusak semangat kader Golkar.
"Perbedaan pendapat tentang pencapresan Aburizal Bakrie jangan sampai merusak sprit dan semangat juang kader Golkar untuk menjadi pemenang," kata Ricky Rachmadi melalui pesan singkat diterima di Jakarta, Rabu.
Wakil Sekjen PPK Kosgoro 1957 itu mengatakan Partai Golkar hanya mungkin mengusung calon presiden jika menang pada Pemilu 2014.
Sasaran 20 persen suara, kata dia, bukan soal mudah. Memerlukan konsentrasi, persatuan tekad dan kerja keras bersama untuk perjuangan memenangkan Pemilu 2014.
Dia sangat menyayangkan jika perbedaan pandangan tentang calon presiden dari Ketua Dewan Pertimbangan Akbar Tanjung jadi wacana di media massa.
"Ini ibarat membocorkan perahu dengan paku, lama-kelamaan air akan merembes masuk perahu, dan menenggelamkan semua penumpangnya," ujarnya.
Seperti diketahui, Akbar Tandjung mengatakan Juli 2013 merupakan momen tepat untuk mengkaji dan menganalisis elektabilitas Aburizal Bakrie sebagai bakal calon presiden yang akan diusung pada 2014.
Juli 2013, menurut Akbar, merupakan waktu yang tepat karena satu tahun setelah Aburizal Bakrie dideklarasikan sebagai calon presiden.
Dia berpendapat, bila tren elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar itu meningkat dan dukungan masyarakat meluas,
maka tidak perlu ada keraguan lagi untuk mencalonkan Aburizal Bakrie sebagai presiden.
Namun, bila yang terjadi sebaliknya, dia mengatakan perlu dipikirkan opsi-opsi yang harus dilakukan untuk menindaklanjuti hal itu.