Rabu 26 Dec 2012 12:07 WIB

Bali Kurangi Impor Minuman Keras

Suasana saat matahari terbenam di kawasan wisata Tanah Lot Tabanan, Bali.
Foto: Antara
Suasana saat matahari terbenam di kawasan wisata Tanah Lot Tabanan, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pengusaha yang bergerak melayani wisatawan mancanegara yang berlibur di Bali tampaknya semakin mengurangi impor makanan, minuman keras dan tembakau. Karena, mereka mulai menyuguhkan minuman buatan lokal.

"Devisa yang dikeluarkan untuk mengimpor makanan dan minuman keras selama Januari-Juli 2012 misalnya relatif kecil yakni hanya 650 ribu dolar AS," kata Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III, Sunarto, di Denpasar Rabu.

Laporan kajian ekonomi regional Bali menyebutkan bahwa pengeluaran devisa untuk membeli makanan dan minuman impor selama delapan bulan I-2012 hanya 650 ribu dolar AS. Jumlahnya berkurang dari periode sebelumnya yang pernah mencapai 16 juta dolar pada 2007.

Pengusaha yang bergerak di sektor pariwisata Bali semakin berkurang membeli minuman impor. Pada tahun 2010, jumlahnya hanya 853 ribu dolar. Tahun 2011 hanya 715 ribu dolar.

Pembelian jenis makanan dan minuman keras diyakini selama tahun 2012 akan semakin berkurang. Padahal, jumlah turis asing ke Bali bertambah banyak.

Kemungkinan turis asing yang gemar menikmati minuman anggur (wine) di negerinya kini semakin banyak tertarik dengan minuman sejenis produksi lokal berbahan buah asli Bali. Mereka tentu berniat mencoba minuman lokal yang belum tentu ada di negerinya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement