REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan partai Islam akan kalah bersaing dengan partai nasionalis. Mereka akan mengalami kerugian apabila tidak ada batasan mengenai iklan politik melalui media massa.
"Kalau tidak ada batasan soal iklan politik, partai Islam akan kalah bersaing dengan partai nasionalis. Partai Islam akan rugi," kata Burhanuddin dalam diskusi bertajuk 'Yang Mana Partai Islam di Indonesia?' yang diselenggarakan salah satu media daring (online) di Jakarta, Senin.
Sebagai antisipasi hal tersebut, menurut Burhanuddin, partai Islam harus memantapkan dukungan internal dari basis masing-masing. Sebagai partai besar partai Islam tidak cukup hanya mengandalkan pasar pemilih Islam.
Selain itu, isu-isu yang seharusnya diangkat oleh partai Islam sebaiknya tidak hanya isu keagamaan yang simbolik. Karena, menurut Burhanuddin, ceruk pasar isu simbolik keagamaan semakin kecil.
"Yang dibutuhkan partai Islam adalah isu teknis terkait hajat hidup masyarakat, misalnya, soal ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak," ujar dia.