Ahad 23 Dec 2012 17:36 WIB

Flu Burung, Hati-hati Ya Memelihara Itik..

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Citra Listya Rini
Ilustrasi vaksin flu burung.
Foto: ANTARA
Ilustrasi vaksin flu burung.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masyarakat yang memelihara itik diimbau tetap waspada seiring banyaknya unggas yang mati karena serangan Avian Influenza (AI) di wilayah Jawa. Apalagi saat ini cuaca hujan saat ini mendukung virus AI mudah berkembang.

Demikian disampaikan Koordinator Local Disease Control Center (LDCC) Yogyakarta  Tri Wahana AW kepada Republika di Yogyakarta, Ahad (23/12).

Diakui Tri, kebanyakan itik-itik yang mati karena AI H5N1 milik keluarga atau rumah tangga yang memelihara antara 10-20 ekor itik untuk peliharaan atau milik kelompok peternak yang memelihara itik dengan jumlah di atas 100 ekor.

Menurut dia, yang penting bila di suatu wilayah ada unggas seperti itik, ayam, setiap hari dua kali dilakukan penyemprotan desinfektan dan jangan bersentuhan dengan pihak luar, ayam/itik dikandangkan. Itik tidak boleh di//boro// (jalan-jalan) dan pedagang dari luar juga tidak boleh masuk ke kandang.

Selain itu, pemilik unggas bila akan masuk maupun keluar kandang juga harus menggunakan desinfektan, baju juga harus ganti.

Ratusan unggas jenis ayam dan itik milik peternak Kabupaten Bantul, dalam kurun waktu kurang dari satu bulan ini ditemukan mati mendadak dengan ciri-ciri mirip terserang virus flu burung atau H5N1. Begitu juga di Bojonegoro sebanyak 1.000 itik mati mendadak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement