REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-–Ketua Tim Kerja Nasional Muktamar ke-2 ICMI Muda, Ahmad Zakiyuddin mengatakan, Indonesia harus dipimpin oleh kaum muda, secara fisik maupun pola pikir. Pemimpin juga harus memiliki integritas dan kapabilitas.
ICMI Muda, kata Zakiyuddin, prihatin atas situasi kepemimpinan nasional yang masih didominasi oleh segelintir elite yang pola pikirnya tua. "Jika kondisi ini terus dibiarkan akan terjadi lost generation," katanya di Bandung, Kamis, (20/12).
Pemilu 2014, ujar Zakiyuddin, harus melahirkan kepemimpinan muda yang bisa menyelamatkn bangsa ini dari keterpurukan. ‘’Pemilu 2014 momentum bagi lahirnya pemimpin muda,’’ujarnya.
Menurut Zakiyuddin, demokrasi prosedural yang lebih mengandalkan kekuatan uang saat ini, sangat berbahaya dan menenggelamkan demokrasi subtantif. Demokrasi model oligarki besar tersebut harusdilawan.
Praktik demokrai saat ini, kata Zakiyuddin, mempertahankan uang, kekuasaan, posisi. Status hanya milik kelompok kecil para elite.
Jika ini terus dibiarkan, ujar Zakiyuddin, akan memunculkan oligarki besar yang menyengsarakan rakyat. Dampaknya,oligarki besar menjelma dalam bentuk kongkalikong, oligarki negara, pasar, dan partai politik yang jauh dari agenda publik.
Menurut Zakiyuddin, hampir seluruh calon presiden di Indonesia adalah ketua umum atau dewan Pembina partai politik. Kondisi ini, ternyata berbeda dengan Amerika.
Di Amerika, kata Zakiyuddin, calon presiden bukan berasal dari ketua partai atau dewan Pembina. Para calon pemimpin mereka datang dari senator, kongres, dan gubernur negara bagian.
’’Tidak ada calon presiden di Amerika berasal dari ketua atau dewan Pembina partai. Bahkan ketua dan dewan pembinan partai di negeri itu tidak populer seperti di Indonesia,’’kata Zakiyuddin