REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Pemerintah Provinsi Bali mulai tahun depan akan menanggung biaya pasien yang harus menjalani cuci darah (hemodialisa) seumur hidup.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan,tanggungan biaya cuci darah seumur hidup tersebut merupakan bagian dari program perluasan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) pada 2013.
Saat ini di Bali, terang Suarjaya, terdapat sekitar 1.250-an pasien yang harus menjalani cuci darah. Sedangkan alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk membayar klaim hemodialisa tersebut berkisar Rp 50 hingga Rp 70 miliar.
Pasien cuci darah, kata Suarjaya, bisa dirujuk ke rumah sakit terdekat yang melayani hemodialisa. "Kami harap rumah sakit daerah bisa segera memiliki ruang hemodialisa,"katanya di Bali, Selasa, (18/12).
Terkait berbagai peralatan yang dimiliki oleh rumah sakit daerah alatnya belum diregenerasi, Suarjaya mengharapkan, setiap rumah sakit daerah memikirkan pembaharuannya.
Menurut Suarjaya, pada 2013 anggaran JKBM masih dipatok Rp235 miliar, sama seperti tahun ini. Namun bila ada pembengkakan akan ditambahkan lagi lewat anggaran perubahan.