REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON--Keberadaan Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kanci, Kecamatan Astanajapura, Cirebon dinggap mengganggu. Ratusan massa Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) melakukan demo, Selasa (18/12).
Aksi massa itu menimbulkan kemacetan di jalur pantura penghubung Cirebon-Jateng tersebut. Untuk mengurai kemacetan, polisi terpaksa menutup arus kendaraan ke arah timur dan mengalihkannya ke lajur arah barat.
Ketua Distrik GMBI Cirebon Agus Zaenuddin menyatakan, unjuk rasa dilakukan karena masyarakat merasa dirugikan akibat kegiatan operasional PLTU. Kegiatan PLTU menimbulkan polusi debu akibat lalu lalang kendaraan pengangkut batu bara.
PLTU Kanci, ujar Agus, memiliki hutang untuk menyediakan ruang terbuka hijau (RTH)."Dari jumlah yang diharuskan, kami menilai PLTU Kanci masih kekurangan sekitar 12 hektar RTH,"ujarnya.
Sementara itu, perwakilan dari PLTU Kanci, Diro mengungkapkan, belum bisa memberikan jawaban atas unjuk rasa tersebut.